
Gubri : BIK Upaya Mendekatkan Masyarakat dengan Produk dan Layanan Keuangan
PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menghadiri acara puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) provinsi Riau tahun 2023. Pelaksanaan tersebut berlangsung di Menara Dang Merdu BRKS, Kota Pekanbaru, Rabu (18/10/2023).
Puncak kegiatan Bulan Inklusi Keuangan mengusung tema "Akses keuangan Merata, Masyarakat Sejahtera". Dengan tujuan Dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan serta mendorong akselerasi penambahan jumlah rekening maupun penggunaan produk jasa keuangan.
Dikatakan Gubri Syamsuar, akses keuangan merupakan hak dasar bagi masyarakat dan memiliki peran penting dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mewujudkan kemandirian ekonomi. Karena, dengan adanya kemudahan akses keuangan yang diberikan oleh industri jasa, masyarakat memiliki kesempatan untuk memanfaatkan layanannya secara lebih optimal dalam merencanakan keuangan.
“Otoritas Jasa Keuangan(OJK), Kementrian atau Lembaga Jasa Keuangan (LJK) bersinergi menyelenggarakan rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) secara terintegrasi, masif dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia sejak bulan Mei hingga puncak kegiatan di bulan Oktober 2023,” katanya.
Dijelasakan, bulan inklusi keuangan digelar sebagai salah satu upaya mendekatkan masyarakat dengan produk dan layanan keuangan. Dengan semakin terbukanya akses masyarakat, penggunaan produk sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan meningkat kesejahteraan masyarakat.
“Pelaksanaan ini, diharapkan juga mendorong pembukaan rekening, pemberian kredit atau pembiayaan serta penggunaan layanan jasa keuangan untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap budaya menabung, mempublikasikan program literasi, hingga perlindungan konsumen,” jelasnya.
Diungkapkan, capaian indeks inklusi keuangan di Riau melebihi dari nilai nasional. Saat ini, bumi lancang kuning mempunyai mempunyai angka 85 persen sedangkan nasional baru 75 persen.
“Riau menjadi provinsi dengan indeks literasi keuangan tertinggi dari provinsi lainnya dan capaian inklusi keuangan Riau diatas rata-rata nasional. Capaian Nasional sebesar 76 persen, sedangkan inklusi di Provinsi Riau sebesar 85 persen,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau, M Lutfi menuturkan Indonesia telah menargetkan capaian inklusi keuangan 90 persen pada tahun 2024. Berdasarkan survei OJK untuk mencapai target tersebut mengacu pada Perpres Nomor 114 Tahun 2020.
Perpres tersebut mengatur mengenai Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) yang merupakan strategi nasional yang memuat tujuan, cara mencapai tujuan, sasaran, dan target keuangan inklusif dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kemudian, peraturan ini juga mengatur tentang percepatan penanggulangan kemiskinan, dan pengurangan kesenjangan antarindividu maupun antardaerah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Nah, jadi tadi berdasarkan data kita sudah mencapai 85 persen jadi untuk mencapai ke 90 rasanya enggak payah lagi ya mudah-mudahan target ini bisa kita capai dengan kegiatan yang kita lakukan pagi hari ini.” pungkasnya. (MC Riau/BIB)
(Mediacenter Riau/bib)