Gubernur Syamsuar Hadiri Rapat Penanggulangan Karhutla Pada Masa El-Nino
JAKARTA - Bertempat di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, hari ini (9/10) Gubernur Riau menghadiri Rapat Pembahasan tentang Upaya Peningkatan Penanggulangan Karhutla pada Masa El-Nino Tahun 2023, Rapat dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD.
Dalam paparannya, Gubernur Riau Syamsuar mengatakan bahwa antisipasi Karhutla di Riau telah dilaksanakan sejak awal tahun dengan penetapan status siaga darurat Karhutla dan pembentukan satgas Karhutla Provinsi Riau tanggal 13 Februari 2023 melalui Keputusan Gubernur Riau.
Gubri menyebutkan, dampak El-Nino juga mengakibatkan peningkatan jumlah hotspot di Riau, namun demikian Selama Periode 1 September s/d 8 Oktober 2023, Provinsi Riau Relatif Lebih Sedikit Titik Hotspot (total 660) dibanding Provinsi Jambi ( Total 1.298 ) dan Provinsi Sumatera Selatan (Total 8.911).
"Berdasarkan pantauan satgas pada sore kemarin (update 8 Oktober 2023, pukul 16.00 WIB) terjadi peningkatan hotspot di wilayah Kabupaten Indragiri Hulu sebanyak 182 titik api, Alhamdulillah pantauan situasi pagi ini bahwa karhutla Sungai Raya dan Sekip Hilir Kabupaten Indragiri Hulu sudah tidak ada titik api di lokasi tersebut dan saat ini sedang dilakukan pendinginan" terang Syamsuar.
Gubri menambahkan, secara umum kondisi udara di Provinsi Riau dipengaruhi pergerakan arah angin yang mengarah dari tenggara ke barat laut-utara dan patut diwaspadai hal ini berpotensi mengirimkan asap ke wilayah Provinsi Riau sampai ke Malaysia dan Singapura.
Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi Riau bersama Satgas Karhutla telah melakukan upaya pro aktif mulai dari antisipasi/pencegahan, penanggulangan dan penindakan yang dilakukan dari awal tahun secara berkesinambungan dengan kerjasama intens oleh instansi terkait.
Antisipasi yang dilakukan melalui Pergub Penetapan Siaga Karhutla dan Pergub Pembentukan Satgas Karhutla, deteksi dini melalui aplikasi karhutla yang tersedia, melibatkan lebih dari 17 ribu personil lapangan.
Kemudian perkuatan satgas udara, penyiapan 525 unit sumur bor, 9.672 unit sekat kanal, 1.546 unit embung, 817 unit pomoa pemadam, 1.499 roll selang pemadam.
Selain itu dilakukan penyuluhan, menyebarkan maklumat karhutla, pemasangan spanduk, FGD, patroli dan apel siaga untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan.
Adapun upaya penanggulangan yang dilakukan yaitu operasi teknologi modifikasi cuaca sudah dilaksanakan sebanyak 6 periode, pemadaman dan pendinginan di titik api, perbaikan embung dan sekat kanal, pemberian bantuan peralatan perlengkapan dan anggaran operasional.
"Aparat penegak hukum juga telah melakukan upaya penindakan terhadap tindak pidana selama periode 1 januari s/d 09 Oktober 2023, Polda Riau telah mengungkap 36 kasus dengan jumlah tersangka 35 orang dan seluas 1.224,5 Ha lahan yang terbakar," tutupnya.
(Mediacenter Riau/ip)