
Persoalan di Riau, Gubri Wahid : Kita Identifikasi dan Carikan Solusinya
PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid menyatakan bahwa dalam menghadapi persoalan yang terjadi di Riau perlu kerja keras dan menjaga kekompakan dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dan stakeholder terkait.
"Kerja keras dan kekompakan harus terus kita jalin, agar persoalan yang di Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau bisa diidentifikasi masalahnya dan kita carikan solusinya. Ini yang paling penting, karena masyarakat menunggu jawaban apa yang harus kita kerjakan dari persoalan yang ada di Riau," kata Gubri Abdul Wahid, pada kegiatan Pawai Takbiran di Jalan Gajah Mada Pekanbaru, Minggu (30/5/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Gubri Abdul Wahid mengucapkan syukur atas nikmat dari Allah SWT, karena telah ia telah selesai menjalani bulan puasa dengan nikmat.
"Satu bulan Ramadan ini memberikan arti yang luas bagi saya, karena saya dilantik pada 20 Februari, efektif kerja pada 1 Maret, artinya pas satu bulan kita bekerja dalam rangka melayani masyarakat," ujarnya.
"Bulan puasa ini dikatakan sebagai Bulan Riyadhah atau bulan pelatihan kejiwaan. Pada bulan Ramadan ini, tentu saya sebagai Gubernur Riau melatih diri agar semua masalah yang ada di Riau mampu diidentifikasi dan mencarikan solusinya, terutama masalah banjir, dan yang akan kita hadapi pada bulan Mei mendatang adalah Karhutla. Hal ini menjadi titik fokus kita ke depan untuk terus diwaspadai," sebut Gubri Abdul Wahid.
Bagi orang nomor satu di Riau tersebut, bulan Ramadan ini memiliki arti sangat dalam, karena merupakan bulan yang penuh berkah, ampunan, dan rahmat Allah SWT.
"Tadi sore merupakan puasa terakhir kita, setelah magrib dan takbir telah dikumandangkan sebagai latihan kita dalam memperbaiki diri telah sempurna selama satu bulan," terangnya.
Namun, bukan berarti setelah bulan ramadan ini berakhir, manusia dapat bebas melakukan hal yang buruk, tetapi hendaknya dengan berpuasa satu bulan itu mampu melatih diri agar lebih baik dari sebelumnya.
"Karena bulan puasa esensinya adalah memberikan latihan, baik itu, dari sisi kebiasaan yang buruk ke arah yg baik, maupun hawa nafsu juga amarah," jelas Wahid.
Ia juga mengajak masyarakat yang hadir untuk merenungkan langkah-langkah yang telah diambil, memperbaiki diri, menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya.
"Ayo kita terus bekerjasama dalam memperbaiki diri seperti melakukan kewajiban kita sebagai umat dengan beribadah, makmurkan masjid dan sebagainya," tandasnya.
(Mediacenter Riau/nb)