
Persiapan Awal Sekolah Rakyat 2025 Dimulai di Riau, Langkah Konkret Berantas Kemiskinan
Pekanbaru - Program Sekolah Rakyat (SR) menjadi salah satu program unggulan pemerintah dalam upaya memutus rantai kemiskinan. Koordinasi dan persiapan awal pelaksanaan program ini di daerah pada tahun 2025 telah dimulai, dengan kegiatan virtual yang berlangsung di Kantor Gubernur Provinsi Riau, Kamis (27/3/2025).
Kegiatan persiapan awal Sekolah Rakyat melalui platform virtual ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Taufik OH. Turut hadir Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, Zulkifli, serta perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.
Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Ditjen Bina Bangda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Restuardy Daud, M.Sc., menyampaikan bahwa program Sekolah Rakyat ini merupakan gagasan dari Presiden Prabowo Subianto, yang dikoordinasikan oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
"Program ini adalah salah satu terobosan penting untuk memutus siklus rantai kemiskinan yang seringkali diwariskan antar generasi," ujar Restuardy.
"Kita ketahui bahwa fenomena kemiskinan ini, dari satu kemiskinan menciptakan kemiskinan berikutnya, atau diwariskan kepada anak-anaknya, sehingga perlu adanya terobosan untuk memutus siklus atau rantai kemiskinan," tambahnya.
Restuardy Daud juga memaparkan data terkait angka kemiskinan di Indonesia. Berdasarkan data September 2024, angka kemiskinan kita sebesar 8,57%.
"Kami berharap angka ini terus menurun di bulan-bulan mendatang. Target kita adalah menurunkan angka kemiskinan menjadi 7% hingga 8% di tahun 2025, dan mencapai 4,5% di tahun 2029," jelasnya.
Lebih lanjut, Restuardy mengungkapkan data kemiskinan ekstrem di Indonesia. "Untuk tingkat kemiskinan ekstrem per September 2024, dilaporkan sebesar 1,13%. Target kita adalah mencapai 0% di tahun 2026.
Lima provinsi dengan jumlah kemiskinan tertinggi adalah Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Timur," ungkapnya.
"Pendekatan kita ke depan tidak hanya mengintervensi daerah atau provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi, tetapi juga daerah dengan jumlah kemiskinan yang signifikan, karena ini akan mempengaruhi angka nasional secara kumulatif," jelas Restuardy.
Salah satu tujuan utama dari program Sekolah Rakyat ini adalah memberantas kemiskinan dengan membuka akses seluas-luasnya kepada anak-anak dari keluarga miskin untuk memperoleh pendidikan yang layak.
"Sekolah Rakyat ini akan membiayai seluruh kebutuhan sekolah, mulai dari seragam, makan, asrama, hingga peralatan lainnya yang disediakan oleh pemerintah," pungkas Restuardy. (nan)