ppid@riau.go.id (0761) 45505

Implementasi Program REDD+ Digelar di Riau

  • PPID UTAMA
  • 10 September 2024
  • 407 View

PEKANBARU - Dalam mengimplementasikan program REDD+ di Provinsi Riau, Asisten III Setdaprov Riau Elly Wardhani membuka workshop Pengukuran, Pelaporan dan Verifikasi (MRV). Kegiatan ini digelar di salah satu hotel di Pekanbaru, pada Selasa (10/9/2024).

Kegiatan workshop tersebut difasilitasi oleh Direktorat Mitigasi Perubahan Iklim dan United Nations Environment Program (UNEP). Acara berlangsung selama dua hari yaitu 10-12 September 2024.

Dalam sambutannya, Asisten III Setdaprov Riau Elly Wardani menyatakan, bahwa saat ini Provinsi Riau sedang dalam proses menyiapkan dan memperkuat upaya mitigasi dalam kerangka kerja pengurangan emisi akibat deforestasi dan degradasi hutan yang dikenal dengan program REDD+. 

Untuk diketahui, Program REDD+ di Riau adalah program yang mendukung upaya pengurangan emisi karbon dengan cara mengurangi kerusakan hutan dan lahan gambut. 

REDD+ merupakan singkatan dari "Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation". "+" menandakan peran konservasi, pengelolaan hutan berkelanjutan, dan peningkatan stok karbon hutan. 

Pemprov Riau telah menunjuk Tim Penguatan Pengelolaan Bentang alam berbasis landskap dalam rangka pengurangan emisi dan peningkatan serapan karbon di Provinsi Eiau melalui keputusan Gubernur Riau.

"Beberapa agenda untuk penyiapan arsitektur REDD+ telah kita selenggarakan, diantaranya Kick Off Meeting dan inception workshop. Hal ini  dalam rangka bantuan teknis penguatan implementasi kelembagaan dan integrasi data Safeguard Information System/SIS-REDD," kata Elly.

Selain itu, ia menyampaikan bahwa juga telah dilaksanakan workshop kelompok kerja SIS-REDD Riau dan kepatuhan data safeguard Provinsi Riau. "Ini semua merupakan bagian penting untuk persiapan dan penguatan implementasi program RBP REDD+ di Provinsi Riau yang perlu terus ditindak lanjuti dengan kelengkapan dan instrumen pendukung lainnya," ujarnya.

Oleh sebab itu, Pemprov Riau menyambut baik diselenggarakannya kegiatan Workshop MRV dalam mengimplementasikan program REDD+ di Provinsi Riau ini.

"Kami sambut baik diselenggarakannya kegiatan workshop MRV yang dimaksudkan untuk bersama-sama membangun sistem pengukuran dan pelaporan yang dapat memberikan data yang andal dan akurat. Khususnya, tentang upaya pengurangan juga penyerapan emisi karbon serta memberikan kepercayaan [integritas] pada hasilnya," ungkap Elly.

Sementara itu, Koordinator Nasional Program UN-REDD di Indonesia Bambang Arifatmi menyampaikan, bahwa workshop MRV ini merupakan kelanjutan dari dukungan program UNREDD. Tujuannya untuk memperkuat kesiapan Provinsi Riau untuk skema Results-Based Payment (RBP) REDD+. 

Dengan fokus pada peningkatan kapasitas dalam Measurement, Reporting, and Verification (MRV), kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa sistem pemantauan, pelaporan, dan verifikasi emisi di Riau. Sehingga akan di persiapkan dapat memenuhi standar internasional yang diperlukan untuk akses terhadap pembiayaan berbasis hasil. 

"Dukungan ini juga mencerminkan komitmen berkelanjutan Technical Assistant UNREDD dalam mendukung implementasi REDD+ di Indonesia, khususnya dalam membantu provinsi provinsi yang memiliki potensi besar seperti Riau untuk melaporkan pengurangan emisi dengan akurat dan transparan," ujar Bambang.

Pihaknya menjelaskan, bahwa kegiatan workshop MRV ini juga mendapat landasan hukum dari Warsaw Framework for REDD+ (COP 19, 2013), yang mewajibkan negara-negara untuk membangun sistem pemantauan dan pelaporan pengurangan emisi yang transparan dan akuntabel.

Selain itu, panduan teknis untuk pelaksanaan MRV mengacu pada metodologi yang dikembangkan oleh Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC). "Panduan IPCC ini menyediakan instrumen untuk penghitungan emisi gas rumah kaca dari deforestasi, degradasi hutan, dan perubahan penggunaan lahan," jelasnya.

Negara-negara yang berpartisipasi dalam REDD+ diwajibkan untuk mengikuti panduan IPCC ini guna memastikan keakuratan dan konsistensi data.

Secara khusus, Cancun Agreements yang diadopsi pada COP 16 tahun 2010 menegaskan bahwa negara-negara harus mengembangkan sistem pemantauan nasional. Hal ini  memungkinkan pelaporan emisi karbon secara tepat, serta memungkinkan verifikasi independen terhadap klaim pengurangan emisi.

Sementara itu, Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), telah mengeluarkan pedoman teknis terkait pelaksanaan MRV untuk memastikan bahwa pengukuran, pelaporan, dan verifikasi emisi dilakukan secara konsisten dan dapat dipertanggungjawabkan. 

"Ini menjadi bagian integral dalam mendukung komitmen Indonesia dalam pengurangan emisi dan pencapaian target iklim global," sebut Bambang.

Menurutnya, MRV adalah tulang punggung dari keberhasilan pelaksanaan REDD+. Karena memastikan bahwa semua pengurangan emisi diukur secara objektif dan konsisten, sesuai dengan standar nasional dan internasional. 

"MRV memberikan kerangka yang transparan untuk mengukur, melaporkan, dan memverifikasi pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan. Hal ini penting, untuk memastikan bahwa data mengenai pengurangan emisi yang dihasilkan adalah akurat dan dapat dipercaya," ungkap Bambang.

"Semoga melalui workshop ini, dapat meningkatkan kemampuan dan kolaborasi di berbagai sektor sehingga Provinsi Riau. Lalu, dapat menjadi contoh dalam penerapan kebijakan rendah karbon yang berkelanjutan," tandasnya.

 

(Mediacenter Riau/nb)

Struktur PPID

Struktur Pejabat Pengelola dan Dokumentasi (PPID) Riau

Dr. RAHMAN HADI, M.Si

Pj. Gubernur Riau

-

Wakil Gubernur

Ir. MUHAMMAD TAUFIQ OESMAN HAMID, MT

Plh. Sekretaris Daerah

IKHWAN RIDWAN, SH, M.Si

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik

Penghargaan

Daftar Penghargaan Pemerintah Provinsi Riau

Penetapan Pantun sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh UNESCO pada tanggal 17 Desember 2020

Penetapan Pantun sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh UNESCO pada tanggal 17 Desember 2020

Penghargaan dari Arsip Nasional Republik Indonesia sebagai Peringkat VIII "baik” pada Kategori Pemerintah Daerah Provinsi

Penghargaan dari Arsip Nasional Republik Indonesia sebagai Peringkat VIII “baik” pada Kategori Pemerintah Daerah Provinsi

Penghargaan pembina K3 terbaik

Penghargaan pembina K3 terbaik

Provinsi Riau menerima penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 5 (lima) kali berturut-turut

Provinsi Riau menerima penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 5 (lima) kali berturut-turut

Innovative Government Award (IGA) 2020 sebagai Provinsi Sangat Inovatif dari Kemendagri RI

Innovative Government Award (IGA) 2020 sebagai Provinsi Sangat Inovatif dari Kemendagri RI

UPT. Kompetensi mendapat Sertifikat Pengakuan Kelayakan Penyelenggara Penilaian Kompetensi Grade A

UPT. Kompetensi mendapat Sertifikat Pengakuan Kelayakan Penyelenggara Penilaian Kompetensi Grade A

Informasi PPID

Informasi Data PPID Riau

Informasi Publik

704

  • 279 Tersedia Setiap Saat
  • 369 Berkala
  • 48 Serta Merta
  • 8 Dikecualikan

Permohonan Informasi

377

  • 110 Selesai
  • 184 Ditolak
  • 79 Sedang Proses

Member PPID

461

  • 460 Aktif
  • 1 Tidak Aktif

Info Grafis

Daftar Info Grafis

PPID OPD

Daftar link website PPID Pembantu Provinsi Riau

PPID Kabupaten/Kota

Daftar link website PPID Kabupaten/Kota

Kota Dumai Kab. Siak Kab. Bengkalis Kab. Rokan Hilir Kab. Rokan Hulu Kab. Pelalawan Kab. Kepulauan Meranti Kota Pekanbaru Kab. Kuansing Kab. Kampar Kab. Indragiri Hulu Kab. Indragiri Hilir

Play Store