Zulkifli Syukur: Keuangan Inklusif Dorong Ekonomi dan Stabilitas
Pekanbaru - Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, Zulkifli Syukur mengatakan bahwa keuangan inklusif merupakan bagian penting dari ranah sosial ekonomi. Bagi masyarakat, inklusi tersebut dikatakan dapat mendorong ekonomi dan meningkatkan stabilitas keuangan.
"Bagi masyarakat, inklusi keuangan ini untuk dorong ekonomi dan stabilitas keuangan. Sebagai inisiatif untuk tuntaskan kemiskinan dan kesenjangan ekonomi di masyarakat," ujarnya saat menghadiri acara pembukaan rekening tabungan yang ditaja oleh Bank Riau Kepri Syariah (BRKS) di Menara Dang Merdu.
Zulkifli tambahkan, tak hanya mendorong dan stabilkan keuangan saja manfaat dari inklusi itu sendiri. Hal tersebut dapat meningkatkan perlindungan bagi masyarakat secara finansial pula.
Keuangan inklusif sendiri didefinisikan sebagai kondisi ketika setiap anggota masyarakat mempunyai akses terhadap berbagai layanan keuangan formal yang berkualitas secara tepat waktu, lancar, dan aman. Tentunya dengan biaya terjangkau sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau Triyoga Laksito menjelaskan, penduduk di Indonesia didominasi oleh generasi Y, Z, dan Alfa. Ia katakan, rentang usia tersebut memiliki potensi besar dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
"Dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi, melalui pembentukan karakter menabung sejak dini, generasi muda jadi mayoritasnya identik dengan peran digitalisasi yang maju," terangnya, Senin (5/8/2024).
Triyoga jelaskan, digitalisasi yang semakin baju khususnya di bidang keuangan bisa memungkinkan jangkauan masyarakat lebih luas di inklusi keuangan. Untuk itu, generasi muda sangat perlu diberikan pemahaman sejak usia belajar.
"Menabung bisa tingkatkan daya beli di masa mendatang. Kebiasaan menabung dari dini ini akan berpengaruh besar, berdampak pada ekonomi negara yang bagus pula," ujarnya.
Untuk mendorong meningkatnya inklusi keuangan di Indonesia, Pemerintah telah menginisiasi program KEJAR (Satu Rekening Satu Pelajar). Oleh sebab itu, perlu sinergi dari semua pihak agar masyarakat dapat akses yang tepat terhadap pelayanan keuangan.
"Perlu sinergi dari semua pihak untuk akses masyarakat terhadap layanan keuangan. Dalam upaya tersebut kami himbau para pelajar untuk menggunakan jasa keuangan yang formal untuk membuka tabungan," imbuhnya.
"Mari, dorong KEJAR yang lebih besar, lebih masif di Provinsi Riau," ajaknya.
(Mediacenter Riau/mrs)