ppid@riau.go.id (0761) 45505

Bayi Gajah Mati di Pelalawan Akibat Luka Terjerat Tali Nilon

  • PPID UTAMA
  • 28 November 2023
  • 770 View

PEKANBARU - Kabar duka disampaikan Balai Besar KSDA Riau, seekor bayi gajah liar (Hephasmaximus sumatranus) ditemukan mati di Pelalawan. Lokasinya di salah satu kawasan pemegang izin konsesi.

Sebelum dipastikan mati, bayi gajah berusia sekitar dua tahun ini ditemukan dalam kondisi sakit. Kaki kanan depannya terjerat tali nilon. Informasi, awal bayi gajah ini sakit disampaikan oleh karyawan pemegang konsesi, pada Senin (13/11) sore sekitar pukul 15.00 WIB.

Kabar yang disampaikan, bayi gajah tersebut terlihat sendiri karena tertinggal dan terpisah dari kelompoknya, diduga karena sakit. Dihari Selasa (14/11) BKSDA Riau mengirim tim WRU, terdiri dari tenaga medis dan perawat gajah bekerja sama dengan para pihak di lapangan.

"Hari pertama ini tim gabungan melakukan tindakan medis pertama dengan membius gajah untuk melakukan observasi. Hasilnya diketahui bayi gajah tersebut berjenis kelamin jantan," kata Kepala Bidang Teknis Balai Besar KSDA Riau, Ujang Holisudin, S Hut, Selasa (28/11).

Dari hasil observasi, juga diketahui usia bayi gajah menginjak dua tahun dengan perkiraan bobot badan sekitar 500 kg. Tim gabungan, juga turut menemukan kaki kanan depan bayi gajah luka para akibat terjerat tali nilon yang melilit.

“Tim gabungan menduga tali nilon sudah lama melilit sehingga membuat Iuka sangat dalam hingga menyisakan persendian,” kata Ujang.

Untuk penyelematan, tim gabungan, kemudian langsung melakukan pengobatan dengan memberikan obat antibiotik, antiinfiamasi, vitamin dan infus hingga pemberian antidota sehingga gajah kembali sadar dan langsung bergerak agresif.

Keesokan hari, persisnya pada Rabu (15/11) tim kembali melakukan pengobatan dengan cara melakukan pembiusan terlebih dahulu. Tetapi anak gajah terlihat lebih agresif dan cenderung menghindar.

"Hasil observasi lanjutan oleh tim medis diketahui bahwa kondisi kaki kanan gajah di bagian persendian yang Iuka tersebut semakin merenggang karena otot dan tendornya sudah putus serta terlihat seperti akan lepas," ujar Ujang.

Melihat kondisi begitu parah, lalu tim medis kembali mengobati luka tersebut dengan memberikan obat antibiotik, antiinflamasi, vitamin, dan infus hingga pemberian antidot sehingga gajah kembali sadar dan langsung bergerak agresif.

Ujang menjelaskan, sesuai hasil pengamatan dan pengobatan yang dilakukan apa yang dialami bayi gajah tersebut pernah terjadi pada gajah liar di kantong Gajah Giam Siak Kecil di tahun 2016. 

"Kondisinya hampir sama dengan yang terjadi di Siak, pada bagian kaki tersebut akan lepas secara alami dan proses penyembuhannya akan lebih efektif bilamana tetap bergabung dengan kelompoknya di habitat alaminya,” ungkap Ujang.

Pada Kamis (16/11) kemarin, tim medis yang akan melakukan pengobatan kembali mendapati bayi gaja sedang berendam pada anak sungai yang terhubung dengan kanal yang berdekatan dengan kelompok Gajah liar lainnya.

Karena tim kesulitan untuk melakukan pengobatan, terus dilakukan pemantauan hingga pada pukul 14.30 WIB, kelompok gajah liar menjauh dari posisi bayi gajah.

"Untuk melakukan pengobatan lanjutan, tim melibatkan Mahout dan berupaya mengarahkan agar gajah naik ke darat untuk dapat dilakukan pengobatan. Namun, tidak berhasil dan gajah tetap berendam dan mengeluarkan suara keras dan langsung merebahkan diri di dalam anak sungai tersebut," ujar Ujang.

Setelah teriakan tersebut, gajah tidak lagi bergerak sehingga tim medis langsung turun untuk melakukan pemeriksaan dan rencana pengobatan. "Hasil pemeriksaan gajah diketahui sudah tidak bernafas atau sudah mati," sebut Ujang.

Sebelum dikuburkan dilokasi, tim gabungan melakukan tindakan nekropsi untuk memastikan penyebab kematian gajah tersebut. "Hasil yang didapat ditemukan ada timbunan cairan pada paru-paru dan kematian diduga juga disebabkan karena kondisi gajah sudah mengalami infeksi sehingga menyebabkan daya tahan tubuh menurun," pungkas Ujang. (MC Riau/HB). 



(Mediacenter Riau/hb)

Struktur PPID

Struktur Pejabat Pengelola dan Dokumentasi (PPID) Riau

H. ABDUL WAHID, M.Si

Gubernur Riau

Ir. H. S.F. HARIYANTO, M.T

Wakil Gubernur

Ir. MUHAMMAD TAUFIQ OESMAN HAMID, MT

Plh. Sekretaris Daerah

IKHWAN RIDWAN, SH, M.Si

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik

Penghargaan

Daftar Penghargaan Pemerintah Provinsi Riau

Penetapan Pantun sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh UNESCO pada tanggal 17 Desember 2020

Penetapan Pantun sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh UNESCO pada tanggal 17 Desember 2020

Penghargaan dari Arsip Nasional Republik Indonesia sebagai Peringkat VIII "baik” pada Kategori Pemerintah Daerah Provinsi

Penghargaan dari Arsip Nasional Republik Indonesia sebagai Peringkat VIII “baik” pada Kategori Pemerintah Daerah Provinsi

Penghargaan pembina K3 terbaik

Penghargaan pembina K3 terbaik

Provinsi Riau menerima penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 5 (lima) kali berturut-turut

Provinsi Riau menerima penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 5 (lima) kali berturut-turut

Innovative Government Award (IGA) 2020 sebagai Provinsi Sangat Inovatif dari Kemendagri RI

Innovative Government Award (IGA) 2020 sebagai Provinsi Sangat Inovatif dari Kemendagri RI

UPT. Kompetensi mendapat Sertifikat Pengakuan Kelayakan Penyelenggara Penilaian Kompetensi Grade A

UPT. Kompetensi mendapat Sertifikat Pengakuan Kelayakan Penyelenggara Penilaian Kompetensi Grade A

Informasi PPID

Informasi Data PPID Riau

Informasi Publik

800

  • 298 Tersedia Setiap Saat
  • 442 Berkala
  • 50 Serta Merta
  • 10 Dikecualikan

Permohonan Informasi

428

  • 139 Selesai
  • 184 Ditolak
  • 92 Sedang Proses

Member PPID

479

  • 478 Aktif
  • 1 Tidak Aktif

Info Grafis

Daftar Info Grafis

PPID OPD

Daftar link website PPID Pembantu Provinsi Riau

PPID Kabupaten/Kota

Daftar link website PPID Kabupaten/Kota

Kota Dumai Kab. Siak Kab. Bengkalis Kab. Rokan Hilir Kab. Rokan Hulu Kab. Pelalawan Kab. Kepulauan Meranti Kota Pekanbaru Kab. Kuansing Kab. Kampar Kab. Indragiri Hulu Kab. Indragiri Hilir

Play Store