Realisasi Investasi Provinsi Riau Tahun 2020 Tembus 49,64 Triliun
PEKANBARU - Pemerintah provinsi Riau melalui, Dinas Penanaman Modal Provinsi Riau (DPMPTSP) provinsi Riau kembali menyampaikan data realisasi investasi untuk periode triwulan IV (Oktober - Desember) tahun 2020 yang mencapai Rp13,85 triliun, meningkat sebesar 51,65 persen, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019, yakni sebanyak Rp9,13 triliun.
Capaian investasi periode ini berhasil menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 41.855 orang sehingga secara total tahun 2020 menyerap 123.188 orang.
Menanggapi peningkatan investasi tersebut, Gubernur Riau, H Syamsuar mengatakan, berdasarkan laporan data yang ia terima melalui DPMPTSP, bahwa selama triwulan IV tahun 2020 realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 7,22 triliun atau aik 39,57 persen.
"Realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp6,63 triliun atau naik 67,45 persen, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019," kata Syamsuar, Kamis (28/1) di Pekanbaru.
Disampaikan Syamsuar, DPMPTSP provinsi Riau mencatat, selama periode triwulan IV tahun 2020 realisasi investasi di provinsi Riau sebesar Rp13,85 triliun, berdasarkan lokasi DPMPTSP Provinsi Riau mencatat kabupaten/kota 5 (lima) besar kontributor penyumbang investasi (PMDN & PMA).
Triwulan IV Tahun 2019 adalah sebagai berikut, Kabupaten Indragiri Hilir, Rp 3,96 triliun atau 28,56 persen, Kabupaten Kampar Rp2,47 triliun atau 17,83 persen, Kota Dumai, Rp2,43 triliun atau 17,55 persen, Kota Pekanbaru, Rp 1,60 triliun atau 11,53 persen, Kabupaten Bengkalis, Rp 1,30 triliun atau 9,38 persen.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal Provinsi Riau (DPMPTSP) Provinsi Riau, Helmi menyebutkan, peningkatan realisasi investasi yang signifikan merupakan hasil dari upaya dan kolaborasi antara Pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah.
"Pemerintah tidak hanya berusaha mencari investasi baru, namun juga melakukan pengawalan dan penyelesaian permasalahan atas investasi yang sudah ada sebelumnya," sebut Helmi.
Adapun lima negara asal PMA terbesar triwulan IV Tahun 2019, adalah, Singapura (US$404,89 juta atau 87,96 persen), Bermuda (US$28,78 juta atau 6,25 persen), British Virgin Island (US$19,30 juta atau 4,19 persen), Malaysia (US$3,29 juta atau 0,72 persen); dan Mauritius (US$1,53 juta atau 0,33 persen).
Kemudian, realisasi investasi PMDN dan PMA periode triwulan IV tahun 2020 berdasarkan sektor usaha (5 besar) adalah, Tanaman pangan, perkebunan dan peternakan Rp5,76 triliun atau 41,61 persen, Konstruksi Rp2,89 triliun atau 20,86 persen, Industri kimia dan farmasi, Rp1,63 triliun atau 11,75 persen, Listrik, gas dan Air, Rp1,57 triliun atau 11,36 persen, Industri makanan, Rp1,30 triliun atau 9,35 persen.
Dengan begitu, capaian realisasi investasi PMA dan PMDN periode Januari - Desember tahun 2020 mencapai Rp49,64 triliun (dari target realisasi investasi tahun 2020 sebesar Rp40,8 triliun, telah tercapai 121,67 persen, terdiri atas realisasi investasi PMDN sebesar 34,12 triliun, menempatkan Provinsi Riau pada peringkat 4 (empat) secara nasional dan realisasi invesatasi PMA sebesar US$1.077,98 juta atau setara dengan Rp15,52 triliun menjadikan provinsi Riau berada pada posisi ke 11 (sebelas) sebagai penyumbang investasi PMA secara Nasional.
Berdasarkan lokasi DPMPTSP provinsi Riau mencatat kabupaten/kota 5 (lima) besar kontributor penyumbang investasi (PMDN & PMA) selama periode januari – Desember tahun 2020 adalah sebagai berikut, Kota Dumai (Rp12,96 triliun atau 26,11 persen), Kabupaten Kampar (Rp7,58 triliun atau 15,27 persen), Kabupaten Bengkalis (Rp5,26 triliun atau 10,61 persen), Kota Pekanbaru (Rp5,19 triliun atau 10,46 persen), Kabupaten Pelalawan (Rp4,74 triliun atau 9,56 persen).
DPMPTSP Provinsi Riau mencatat capaian realisasi investasi Asing periode (Januari – Desember) 2020 sebesar US$1.077,98 juta atau setara dengan Rp15,52 triliun. Adapun lima besar negara asal PMA yang berkontribusi dalam investasi asing adalah sebagai berikut, Singapura (US$553,78 juta atau 51,37 persen), Malaysia (US$366,11 juta atau 33,96 persen), Bermuda (US$ 122,27 atau 11,34 persen), British Virgin Island (US$23,09 juta atau 2,14 persen), dan Mauritius (US$5,03 juta atau 0,47 persen).
Sedangkan lima sektor usaha dengan nilai realisasi terbesar untuk periode Januari-Desember 2019, antara lain, konstruksi (Rp13,55 triliun atau 27,30 persen), tanaman pangan, perkebunan dan peternakan (Rp 11,10 triliun atau 22,37 persen), industri kimia dan farmasi (Rp 8,07 triliun atau 16,25 persen), industri makanan (Rp 7,45 triliun atau 15,00 persen), Listrik, gas dan air (Rp3,92 triliun atau 7,90 persen).
(MC Riau)