Raja Juli Antoni Tiba-tiba Menangis, Ini Sebabnya
PEKANBARU- Usai ditepuk tepung tawar, bersama isterinya, Menteri Kehutanan Republik Indonesia (RI), Tuan Raja Juli Antoni, diminta memberi kata sambutan di podium. Namun, meskipun anak kemanakan masyarakat Riau ini sudah berada di pidium, dia tak langsung mengucap salam sebagai permulaan sambutan.
Raja Juli Antoni tiba-tiba terdiam. Air mukanya berubah menjadi sedih, sesaat kemudian menundukan kepala. Begitu agak tenang, suami Nurlaili Haniah Kinanggi ini mulai memberi sambutan.
"Maaf, saya teringat almarhum ayah saya, hal ini membuat saya terharu dan menangis," kata Raja Juli Antoni dengan suara berat memulai sambutan.
Raja Juli Antoni merupakan putra dari Raja Ramli Ibrahim, tokoh masyarakat Riau yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Pimpinan Daerah (PW) Muhammadiyah Riau.
Hari ini, kata Raja Juli Antoni, dia sangat merasa bahagia karena mendapat sambutan dan pujian yang luar biasa dari saudara sekampungnya, Riau.
"Sambutan dan pujian ini menjadi semangat saya untuk berkerja. Sesuai dengan tunjuk ajar seperti disampaikan Ketum DPH LAMR Datuk Seri Taufik Ikram Jamil. Semoga saya bisa menjalankan amanah yang diberikan," ucap politikus dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.
Raja Juli Antoni menyebutkan, dia akan selalu merindukan Riau, meskipun jiwa dan raganya di rantau orang. "Jadi, sebagai anak jati Riau saya akan berkerja sebaik mungkin untuk negara dan kampung saya," ucapnya.
Menteri Kehutanan itu bercerita, bahwa dirinya bisa sampai seperti sekarang ini, karena doa orangtua. "Almarhum ayah saya, selalu mengajarkan saya agar berkerja keras, komitmen berbuat baik dan belajar atau menuntuk ilmu. Karena dengan ini semua akan membawa perubahan pada nasib kita dan keluarga," ucap Raja Juli Antoni.
Dengan ekonomi keluarga kami yang saat itu pas-pasan, sambung Raja Juli Antoni, orangtua mereka bisa berusaha mengantar dia bersama lima saudaranya yang lain bersekolah ke Pulau Jawa. "Ayah saya mengatakan, jika persoalan makan bentrok dengan pendidikan anak, maka dahulukan persoalan pendidikan anak," cerita Raja Juli Antoni.
(Mediacenter Riau/fik)