
Kemenkes Ajak Masyarakat Hidup Sehat Dengan Aktifitas Fisik Sesuai Siklus Hidup
JAKARTA - Dalam rangka untuk mengajak masyarakat menerapkan pola hidup sehat, Kementerian Kesehatan menggelar webinar rekomendasi aktifitas fisik dan latihan fisik sesuai siklus hidup, disiarkan melalui YouTube Kemenkes, Selasa (22/4/25).
Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes dr. Elvieda Sariwati mengatakan bahwa berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang diselenggarakan Kemenkes, mayoritas masyarakat Indonesia sudah cukup dalam melakukan aktivitas fisik. Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh 62,6 persen responden.
Namun proporsi masyarakat di tanah air yang kurang melakukan aktivitas fisik juga masih cukup banyak. Hal ini seperti dinyatakan oleh 37,4 persen responden.
Padahal kata dia, apabila kekurangan aktifitas fisik maka diketahui hal ini menyebabkan faktor resiko penyakit tidak menular atau masalah kesehatan diantaranya obesitas, diabetes, jantung dan stroke dan lainnya.
"Kita tahu masyarakat Indonesia mengalami perkembangan yang besar dalam hal teknologi, kita sudah banyak digitalisasi, tentunya ini menjadi kemajuan sekaligus tantangan untuk kita juga meningkat terutama siklus hidup. Berkaitan dengan siklus hidup kita ingin masyarakat Indonesia dapat melalui semua tahapan kehidupannya dengan baik," katanya.
dr. Elvieda Sariwati menerangkan, aktifitas fisik sesuai dengan usia itu sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan mengurangi penyakit resiko kronis.
Namun sayangnya terang dia, masih banyak diantara masyarakat Indonesia yang belum memahami bagaimana melakukan aktifitas fisik sesuai dengan tahapan dalam siklus hidup ini.
"WHO sudah mengeluarkan rekomendasi aktifitas fisik sesuai siklus hidup, kita bisa mengadopsi rekomendasi WHO tersebut untuk di Indonesia di adaptasi, pada hari akan kita sosialisasikan," katanya.
Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes menambahkan, WHO mendefinisikan aktivitas fisik sebagai setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi.
Aktivitas fisik mengacu pada semua gerakan termasuk selama waktu senggang, untuk transportasi ke dan dari suatu tempat, atau sebagai bagian dari pekerjaan atau aktivitas rumah tangga seseorang.
Cara populer untuk tetap aktif meliputi berjalan kaki, bersepeda, mengendarai sepeda, berolahraga, rekreasi aktif, dan bermain, dan dapat dilakukan pada tingkat keterampilan apa pun dan untuk dinikmati oleh semua orang.
"Aktivitas fisik bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan, dan sebaliknya, ketidakaktifan fisik meningkatkan risiko penyakit tidak menular (PTM) dan dampak kesehatan buruk lainnya. Secara bersamaan, ketidakaktifan fisik dan perilaku tidak aktif berkontribusi terhadap peningkatan PTM dan membebani sistem perawatan kesehatan," ujar dia.
dr. Elvieda Sariwati berharap melalui webinar aktifitas fisik ini dapat menjadi wadah mendapatkan informasi bagi masyarakat.
Sehingga aktifitas fisik sesuai dengan siklus hidup ini dapat diterapkan dikehidupan sehari-hari, baik untuk pribadi maupun untuk orang lain. Maka dengan demikian perilaku hidup sehat dapat meningkat di masyarakat.
"Semoga membawa manfaat besar bagi kita semua dan langkah nyata untuk menuju Indonesia sehat. Ayo jaga kebugaran agar hidup sehat hingga usia senja, sehat dimulai dari saya," tutupnya.
(Mediacenter Riau/ip)