
Gubri Abdul Wahid Jamu Makan Malam Wakil Dubes Inggris dan Delegasi PBB, Bahas Karbon Kredit
PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid menggelar jamuan makan malam dalam rangka menyambut kunjungan Wakil Duta Besar Inggris, Matthew Downing, bersama perwakilan dari Program Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), serta United Nations Development Programme (UNDP). Kegiatan tersebut berlangsung di Kediaman Gubernur, Jalan Diponegoro Pekanbaru, Rabu (7/5/2025) malam.
Dikatakan, Gubernur Abdul Wahid bahwa pertemuan ini menjadi momen penting untuk memperkuat kerja sama di sektor lingkungan. Terkhususnya sebagai langkah terkait pengelolaan karbon kredit.
"Ya, hari ini kita melakukan gala dinner untuk menyambut tamu-tamu dari Norway dan Wakil Dubes Inggris. Diskusi kami lakukan dalam rangka terkait lingkungan dan karbon kredit," ujarnya.
Gubri menerangkan, sebagai wujud kepedulian, akan dilakukan peluncuran program Green for Riau yang dijadwalkan pada Kamis (8/5). Program ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata terhadap meningkatkan pendapatan daerah melalui mekanisme carbon tracking.
"Besok, itu yang akan kita canangkan namanya Green for Riau. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini bisa menambah pendapatan kita dari sektor carbon tracking. Terima kasih kepada Wakil Dubes Inggris bersama UNEP dan organisasi lainnya yang telah datang ke Provinsi Riau," terangnya.
Sementara itu, Wakil Dubes Inggris Matthew Downing mengungkapkan kebahagiannya yang telah disambut secara langsung oleh Gubri Abdul Wahid. Ia menambahkan bahwa kunjungan tersebut merupakan bagian dari upaya mendukung program pelestarian lingkungan di Indonesia, khususnya di Riau.
"Ini adalah kunjungan kami ke Provinsi Riau, yang terdiri dari UNEP, FAO, dan juga UNDP. Karena kita besok akan mengadakan acara launching Green for Riau," ungkapnya.
Dijelaskan, Green for Riau merupakan inisiatif penting dalam pengelolaan lanskap sumber daya hutan. Tentunya hal ini akan melibatkan partisipasi masyarakat desa yang tinggal di sekitar kawasan hutan.
"Program tersebut sebuah inisiatif untuk Indonesia, terutama Riau, lebih baik ke depannya dalam rangka mengelola landscape sumber daya hutan. Kemudian, kita juga bekerjasama dengan masyarakat desa yang tinggal di hutan. Sehingga dapat memberikan transformasi perilaku ke depannya." pungkasnya.
(Mediacenter Riau/bib)