
Kapolda Riau Tegaskan Komitmen Kolaboratif Antisipasi Karhutla di Riau
SIAK - Polda Riau bersama Forkopimda se-Provinsi Riau melibatkan generasi muda dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Langkah ini diambil menyikapi potensi kemarau panjang yang diprediksi BMKG tahun ini.
Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan mengatakan, literasi mengenai bahaya Karhutla kini tidak hanya difokuskan kepada aparat, tetapi juga kepada anak muda. Pemberian pemahaman dini ini ditujukan untuk menciptakan early warning system dari tingkat bawah.
"Kita mengadakan Jambore Karhutla di bawah pimpinan Gubernur Wahid, kita bisa berkolaborasi, juga bersama bupati dan Wali kota se-Provinsi Riau kemudian forkopimda mulai provinsi hingga kabupaten," kata Kapolda Riau usai prosesi api unggun Jambore Karhutla 2025, di Taman Hutan Raya Minas, Siak, Riau, pada Sabtu (27/4/2025).
"Kita juga membuat komitmen dengan seluruh generasi muda, memberikan pemahaman tentang potensi bahaya yang mungkin akan terjadi. karena memang berdasarkan masukan dari BMKG kita akan mengalami kemarau panjang. Untuk itu, kegiatan antisipatif bukan saja dikalangan Forkopimda tetapi di generasi muda," imbuhnya.
Polisi yang akrab disapa Heryman itu jelaskan, gubernur Riau bersama seluruh bupati dan wali kota sudah menetapkan status siaga bencana Karhutla sejak satu bulan lalu. Seluruh unsur pemerintahan berkomitmen melakukan berbagai upaya pencegahan dan kesiapsiagaan.
"Jadi gubernur dan seluruh bupati dan wali kota semuanya sudah mengeluarkan status siaga bencana Karhutla, ini diikuti pula dengan melakukan berbagai upaya pencegahan," jelasnya.
Polda Riau juga aktif melakukan pengecekan terhadap embung, menara pantau, dan kanal blok di seluruh kabupaten/kota. Ini menjadi bagian penting dari strategi antisipasi dini terhadap potensi munculnya titik api.
Selain itu, Forkopimda membentuk kampung sadar api yang melibatkan masyarakat setempat. Masyarakat yang aktif menjaga wilayahnya dari kebakaran akan diberikan penghargaan khusus sebagai bentuk apresiasi.
"Itu adalah upaya pencegahan, disamping melakukan literasi pintu ke pintu kepada seluruh masyarakat yang tinggal di sekitar titik-api yang pernah muncul," terangnya.
Kapolda Riau menegaskan, bahwa patroli rutin dilakukan menggunakan pesawat TNI AU untuk memantau dari udara. Deteksi dini terhadap titik panas diprioritaskan untuk mengurangi risiko kebakaran meluas.
Lalu, dikatakan, apel kesiapsiagaan telah dilaksanakan di Kota Dumai, Serta, direncanakan, apel serupa akan kembali digelar di Pekanbaru pada 29 April bersama Menkopolhukam dan kementerian terkait.
"Dengan sinergi semua pihak termasuk generasi muda, diharapkan Riau mampu mengatasi ancaman Karhutla secara lebih efektif. Kita harus optimistis bencana bisa dicegah apabila semua elemen masyarakat bergerak bersama," pungkasnya.
(Mediacenter Riau/Alw)