PEKANBARU - Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Edy Natar Nasution mengungkapkan bahwa saat ini inspektorat daerah berperan sangat penting dalam mengawasi setiap rupiah anggaran yang ada di desa di seluruh wilayah di Indonesia.

Hal ini disampaikannya saat membuka kegiatan rapat koordinasi pengawasan daerah (Rakorwasda) Provinsi Riau Tahun 2021, dengan tema penguatan pengawasan atas pengelolaan keuangan desa melalui Siswaskeudes di Provinsi Riau yang diselenggarakan oleh Inspektorat Riau di Grand Central Hotel Pekanbaru, Selasa (13/12/2021).

"Inspektorat daerah ini memiliki peran penting dalam pengawasan keuangan desa. Siswaskeudes menjadi salah satu aplikasi mempermudah inspektorat dalam mengawasi keuangan desa," ujarnya.

Wagubri menyadari juga terdapat beberapa kendala yang masih dihadapi inspektorat. Seperti terbatasnya SDM di inspektorat itu sendiri, rentang waktu kendali yang terlalu luas guna untuk mendapatkan pengawasan, penatausahaan, pertanggungjawaban laporan keuangan desa.

Maka dari itu, menurutnya kebijakan dan inovasi itu penting untuk dilakukan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi oleh pengawas intern pemerintah tersebut.

"Tadi kita sudah mendengarkan panjang lebar bagaimana uraian tentang Siswaskeudes itu sendiri, itu tujuannya bisa lebih efektif kita dalam melakukan pengawasan sistem keuangan desa," jelasnya.

Wagubri menyebutkan, satu diantara upaya yang dilakukan oleh BPKP bersama Kemendagri dalam mempermudah pengawasan keuangan desa adalah dengan meluncurkan aplikasi Siswaskeudes untuk dapat digunakan diseluruh pemerintahan desa.

Siswaskeudes sendiri akan mempermudah pemerintah desa, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota dalam mengawasi pengelolaan keuangan yang dioperasionalkan di desa masing-masing.

Di samping itu, untuk mengawal akuntabilitas pemerintah desa tentu harus dilakukan secara bersama dan saling berkolaborasi serta adanya komitmen bersama untuk mendeteksi sejak dini permasalahan dan merumuskan solusi yang nyata.

"Aspek pencegahan harus lebih dikedepankan, untuk itulah kita semua harus pro aktif dan pada forum rapat koordinasi pengawas daerah inilah kita untuk bisa lebih mengefektifkan bagaimana ke depan kita bisa melaksanakan secara bersama," tuturnya.

Melalui aplikasi Siswaskeudes, lanjutnya, resiko yang mungkin timbul dari proses pengelolaan keuangan desa diharapkan bisa diminimalisir, mulai dari tahapan perencanaan hingga tahapan pelaporan.

"Kita sebagai pemerintah daerah tentu harus mampu memanfaatkan aplikasi Siswaskeudes semaksimal dan seprofesional mungkin, sehingga dampaknya betul-betul dapat dirasakan oleh masyarakat desa yang pada akhirnya kita dapat bangkit bersama menuju Riau yang berdaya saing," tutup Wagubri.