Tahun 2024 Kampar Jadi Wilayah Terparah Kena Wabah Penyakit Hewan
Pekanbaru - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau melaporkan adanya peningkatan kasus penyakit pada hewan ternak sepanjang tahun 2024. Berbagai jenis penyakit seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), demam babi Afrika, dan penyakit kulit benjolan menjadi ancaman serius bagi peternak di Riau.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas PKH Provinsi Riau, Faralinda Sari, mengungkapkan bahwa PMK menjadi penyakit yang paling banyak menyerang hewan ternak di Riau pada tahun lalu.
"Data kami menunjukkan bahwa sebanyak 519 ekor ternak terpapar PMK," ujar Faralinda, Kamis (2/1).
Selain PMK, penyakit ngorok juga menjadi masalah serius. "Penyakit ngorok menyerang 303 ekor ternak, terutama di wilayah Kampar. Penyakit demam babi Afrika juga tercatat sebanyak 120 kasus," sebutnya.
Faralinda menjelaskan bahwa penyebaran penyakit hewan ternak di Riau dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti mobilitas hewan, kondisi lingkungan, dan kurangnya kesadaran peternak dalam menjaga kesehatan hewan ternaknya.
"Kami terus berupaya melakukan sosialisasi kepada peternak agar lebih peduli terhadap kesehatan hewan ternak mereka," tegasnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Dinas PKH Riau telah melakukan berbagai upaya, termasuk vaksinasi massal. "Sepanjang tahun 2024, kami telah memberikan vaksin rabies kepada 23.241 hewan, vaksin Jembrana kepada 5.789 hewan, vaksin penyakit kulit benjolan kepada 1.430 hewan, vaksin PMK kepada 78.726 hewan, dan vaksin penyakit ngorok kepada 2.917 hewan," papar Faralinda.
Kabupaten Kampar menjadi wilayah dengan kasus penyakit hewan ternak tertinggi, dengan total 438 kasus. Disusul oleh Kabupaten Indragiri Hulu dengan 321 kasus.
"Kami terus melakukan pemantauan dan penanganan kasus di daerah-daerah tersebut," kata Faralinda.
(Mediacenter Riau/ms)