PEKANBARU - Kompetisi Film Pendek Islami (KFPI) Provinsi Riau Tahun 2023 telah memasuki babak akhir, 16 peserta telah menyampaikan hasil karyanya untuk dilkaukan penilaian. 

Dibuka Kepala Bidang Penerangan Agama Islam Zakat dan Wakaf Drs. H. Syafwan, kegiatan yang merupakan program nasional ini diharapkan dapat menampung ekspresi, inovasi dan kreatifitas anak Riau dalam bidang seni perfilman.

"KFPI ini merupakan salah satu program Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI yang bertujuan mena.ping kreatifitas, inovasi dan karya generasi muda Riau dalam bidang seni perfilman. Program imi dilaksanakan setiap tahunnya,"ujarnya, Jumat (15/9/2023).

Syafwan berharap kepada tim juri untuk dapat melakukan penilaian yang profesional dan transfaran sehingga menghasilkan karya terbaik.

"Kepada dewan juri saya berpesan untuk melakukan penilaian yang profesional dam transfaran sehingga tidak ada yang dirugikan dan menghasilkan karya terbaik untuk memotivasi seniman muda daerah Riau lainnya,"lanjutnya.

Sementara itu sebagai Ketua Panitia H. Defizon mengatakan KFPI Provinsi Riau telah dilakukan penjurian. Terdapat 16 hasil karya film yang mengusung tema Agama dan Budaya dengan bergenre dokumenter 

"KFPI tahun ini bertemakan Agama dan Budaya dengan gerne dokumenter. Untuk Provinsi Riau ada 16 Film Pendek yang diterima, tetapi pada tahap penjurian 5 Film harus didiskualifikasi dengan alasan kelebihan waktu dan bukan termasuk film dokumenter,"terangnya.

Menurut Defizon dari hasil penjurian tersebut terpilih Film dengan judul Kmapung Moderasi Beragama (KFPI 2023) dari Indragiri Hulu sebagai pemenang pertama, Film dengan judul Maaghak Suek dari Kampar sebagai pemenang kedua dan Film dengan judul Adat Bersendi Syarak dari Pekanbaru sebagai pemenang ketiga.

"Pemenang pertama dan kedua pernah menjadi KFPI pada tahun 2022 yang lalu,"lanjutnya lagi.

Pemberian hadiah dan sertifikat langsung diberikan oleb Kabid Penaiszawa usai penilaian yang dilakukan oleh tim juri. Adapun yang menjadi juri pada KFPI Riau tahun 2023 diantaranya Sigir Kamseno dari Kemenag RI, Drs. H. Syafwan dari Kanwil Kemenag Riau, Grivem H. Putra dari Budayawan dan Mhd. Alvi Chiswanda dari Akademisi.