
Pekan Imunisasi Dunia 2025, Kemenkes: Imunisasi Lengkap Generasi Sehat Awal Indonesia Emas
JAKARTA - Bersempena Pekan Imunisasi Dunia 2025, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelar webinar untuk mengajak para orang tua, masyarakat, dan semua pihak untuk melengkapi imunisasi anak.
Direktur Imunisasi Kementerian Kesehatan, dr. Prima Yosephine menyebutkan, Pekan Imunisasi Dunia ini mengingatkan bahwa imunisasi menjadi intervensi kesehatan masyarakat.
Sebab kata dia, dengan imunisasi lengkap pada anak akan menciptakan generasi yang sehat, sehingga hal itu sebagai upaya awal mewujudkan Indonesia Emas.
"Melalui imunisasi akan menyelamatkan nyawa anak dari bahaya penyakit kecacatan, layu, lumpuh bahkan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi," katanya, dikutip dari YouTube Kemenkes, Rabu (23/4/25).
Prima Yosephine melanjutkan imunisasi bukan hanya sekedar memberikan perlindungan terhadap penyakit tertentu, namun lebih dari itu imunisasi dapat menciptakan kekebalan bagi seluruh komunitas.
"Anak-anak yang diimunisasi menjadi perisai bagi tubuh mereka. Anak-anak tidak dapat diimunisasi karena kondisi tertentu," ujarnya
Direktur Imunisasi Kemenkes ini mengungkapkan, meski sudah banyak yang mengetahui manfaat imunisasi, akan tetapi tidak dapat berpuas diri ternyata masih ada 1,3 jt anak yang belum mendapatkan imunisasi dengan lengkap sejak tahun 2019 hingga 2023 lalu.
Kata dia, 1,3 juta anak yang belum diimunisasi merupakan sebuah angka yang cukup besar dan tentu saja menimbulkan kekhawatiran, karena masalah besar yang akan timbul jika jumlah anak yang belum mendapatkan imunisasi ini terus meningkat.
Sebab potensi terjadinya wabah penyakit menular tentu akan semakin besar mengancam kesehatan dan kualitas hidup generasi bangsa.
"Saya mengajak untuk bersama memahami pentingnya pemberian imunisasi lengkap sekaligus bahayanya kalau imunisasi tidak diberikan secara lengkap," ujarnya.
Prima Yosephine menerangkan, pemberian imunisasi yang tidak lengkap dan tidak sesuai jadwal idealnya dapat mebawa konsekuensi serius bagi individu dan mengancam kesehatan kolektif.
Dia melanjutkan, dalam lingkungan yang besar pemberian imunisasi yang tidak lengkap dan tidak sesuai jadwal akan memberikan beban kesehatan bagi bangsa.
Menimbulkan gangguan sosial dan ekonomi, juga ancaman bagi kelompok rentan dan kembalinya penyakit yang sudah terkendali, serta arahnya bisa menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap program kesehatan.
"Kita semua sadar bahwa hak dan kebutuhan setiap anak untuk mendapatkan perlindungan kesehatan, tetapi juga merupakan tanggung jawab kita bersama untuk melindungi kesehatan seluruh masyarakat," tutupnya.
(Mediacenter Riau/ip)