Harga Bahan Pokok di Pekanbaru Melonjak Jelang Imlek, Disperindag Ungkap Penyebab
Pekanbaru - Jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2025, sejumlah bahan pokok di Kota Pekanbaru mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Kenaikan paling mencolok terjadi pada komoditas cabai merah dan bawang merah.
Berdasarkan pantauan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, kenaikan harga ini mencapai hampir 40 persen di sejumlah pasar tradisional. Kepala Disperindag Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin, mengungkapkan bahwa siklus tanam dan kondisi cuaca menjadi faktor utama yang mempengaruhi fluktuasi harga.
"Kami melihat ada korelasi antara siklus tanam dan harga. Jika pasokan melimpah, harga cenderung stabil atau bahkan turun. Namun, ketika produksi berkurang, harga otomatis akan naik," jelas Ami, sapaan akrab Zulhelmi Arifin, saat ditemui di kantornya, Selasa (21/1/2025).
Selain faktor alam, Ami juga menyebutkan bahwa peningkatan permintaan menjelang perayaan Imlek turut mendorong kenaikan harga. "Biasanya, menjelang perayaan seperti Imlek, permintaan akan beberapa komoditas tertentu meningkat. Hal ini wajar terjadi dan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi harga pasar," tambahnya.
Lebih lanjut, Ami memastikan bahwa pasokan bahan pokok di Pekanbaru masih aman dan terkendali. "Tim kami terus memantau ketersediaan bahan pokok di pasar-pasar tradisional. Hingga saat ini, pasokan masih mencukupi kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Harga Cabai Tembus Rp70 Ribu Per Kilogram
Di Pasar Tradisional Agus Salim, salah satu pasar terbesar di Pekanbaru, kenaikan harga sejumlah komoditas sangat terasa. Pedagang cabai, Ibu Siti, mengeluhkan kenaikan harga yang cukup drastis. "Harga cabai merah sekarang sudah Rp70 ribu per kilogram. Naiknya lumayan banyak dari biasanya," ujar Ibu Siti.
Kenaikan harga tidak hanya terjadi pada cabai merah. Bawang merah juga mengalami kenaikan harga yang signifikan, dari Rp25 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram. Kondisi serupa juga terjadi pada komoditas lainnya seperti cabai rawit merah, cabai hijau, bawang putih, dan bawang merah.
Kenaikan harga bahan pokok ini tentu saja memberatkan konsumen. Ibu Rani, salah seorang pembeli di Pasar Agus Salim, mengaku kesulitan mengatur pengeluaran rumah tangga akibat kenaikan harga bahan pokok. "Semua harga naik, sedangkan gaji tetap. Jadi agak kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," keluhnya.
Menanggapi keluhan masyarakat, Disperindag Kota Pekanbaru terus berupaya melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk menjaga stabilitas harga. Selain itu, Disperindag juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik membeli.
Tips Menghadapi Kenaikan Harga
Untuk menghadapi kenaikan harga bahan pokok, masyarakat disarankan untuk:
- Membuat daftar belanja: Dengan membuat daftar belanja, kita dapat lebih terarah dan menghindari pembelian barang yang tidak diperlukan.
- Membandingkan harga: Sebelum membeli, sebaiknya bandingkan harga di beberapa tempat untuk mendapatkan harga terbaik.
- Memilih produk alternatif: Jika harga suatu komoditas terlalu tinggi, kita bisa mencari alternatif produk lain yang memiliki kualitas yang sama namun dengan harga yang lebih terjangkau.
- Membeli dalam jumlah yang cukup: Membeli dalam jumlah yang cukup dapat menghemat waktu dan biaya transportasi.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam mengatur pengeluaran rumah tangga di tengah kondisi kenaikan harga bahan pokok.
(Mediacenter Riau/MC Riau)