Kredit UMKM di Riau Terus Mengalir Deras, Dorong Pertumbuhan Ekonomi
PEKANBARU – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Provinsi Riau, Heni Kartikawati, mengungkapkan perkembangan positif penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Ultra Mikro (UMi) di Provinsi Riau hingga Desember 2024.
Penyaluran KUR mencapai Rp9,76 triliun kepada 119.794 debitur, tumbuh 10,65 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023. Namun, rata-rata penyaluran KUR mengalami sedikit penurunan sebesar 0,88 persen menjadi Rp81,53 juta per debitur.
“Realisasi KUR pada Desember 2024 tercatat sebesar Rp430,21 miliar yang disalurkan kepada 5.795 debitur. Angka ini menurun 42,41 persen dibandingkan bulan November akibat penurunan plafon,” ujar Heni Kartikawati, Selasa (21/1/2025).
Kabupaten Kampar menjadi daerah dengan penyaluran tertinggi, yaitu mencapai Rp1,41 triliun, sementara rata-rata pinjaman tertinggi terdapat di Kabupaten Rokan Hulu sebesar Rp101,17 juta per debitur.
Sementara itu, penyaluran kredit ultra mikro (UMi) mencapai Rp278,09 miliar kepada 46.957 debitur, naik 9,05 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun jumlah debitur mengalami penurunan sebesar 5,81 persen, rata-rata penyaluran naik menjadi Rp5,92 juta per debitur, tumbuh 15,77 persen dibandingkan 2023.
Pada Desember 2024, realisasi UMi tercatat sebesar Rp2,13 miliar kepada 333 debitur. Penyaluran tertinggi terjadi di Kabupaten Kampar dengan total Rp43,09 miliar, sedangkan rata-rata penyaluran tertinggi berada di Kabupaten Rokan Hulu dengan Rp6,54 juta per debitur.
“Peningkatan penyaluran KUR dan UMi menunjukkan dukungan yang signifikan terhadap pelaku usaha kecil dan mikro di Riau, meskipun ada beberapa tantangan dalam distribusi pada akhir tahun,” tambah Heni.
Dengan capaian tersebut, diharapkan program kredit ini dapat terus memberikan dampak positif pada pengembangan ekonomi lokal di Riau.
(Mediacenter Riau/bts)