Pekanbaru - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia, Suhajar Diantoro membuka Rapat Koordinasi dalam rangka Percepatan Penyaluran Dana Bantuan Pemerintah secara Virtual, Jumat, (04/08/2023). Acara tersebut diikuti oleh Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, M. Job Kurniawan dan OPD terkait di RCC Menara Lancang Kuning, Pekanbaru.

"Program dengan tema Pendidikan Kecakapan Wirausaha ini diharapkan bisa memberi pendidikan dan pelatihan pada anak sekolah dan anak tidak sekolah atau putus sekolah," ujarnya.

Suhajar Diantoro menjelaskan program ini merupakan program yang berkaitan dengan program kerja kepala daerah untuk bantu anak tidak mampu di daerah. Selain itu, hal ini dapat membantu anak-anak tersebut menjadi entrepreneur dan bermanfaat bagi masyarakat di Indonesia.

Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Tri Tito Karnavian menjelaskan, program ini guna membantu anak putus sekolah atau tidak bekerja untuk membantu perekonomian keluarga melalui pelatihan wirausaha.

"Tahun sebelumnya, distribusi dana dilakukan dalam jumlah besar untuk satu provinsi. untuk tahun ini, kami ingin mendistribusikan ke lebih banyak provinsi, namun dengan jumlah yang lebih sedikit," terangnya.

Dilanjutkannya, masih ada hambatan dalam proses perekrutan dan pendaftaran. Baru 1 provinsi yang mendaftar yaitu Provinsi Sumatera Utara. 20 provinsi lainnya masih tersendat prosesnya.

Tri meminta prosesnya dapat dipercepat melalui sosialisasi ini. Dikarenakan program ini merupakan kebaikan bersama.

"Ini untuk kebaikan bersama, menyumbang pada anak-anak kita agar jadi generasi yang punya kemampuan wirausaha dan bisa tingkatkan ekonomi keluarganya," ujarnya.

Direktur Kursus dan Pelatihan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wartanto, menjelaskan program PKW ini merupakan kerjasama kemendikbudristek dan dekarnas. Program ini sudah memasuki tahun keempat.

"Program ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah wirausaha sehingga bisa menurunkan angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan," har

artanto, sasaran dari program ini adalah anak usia sekolah yang tidak sekolah dengan umur 15 sampai 25 tahun. Diutamakan berasal dari keluarga tidak mampu, dan diprioritaskan yang pernah menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP).