PEKANBARU - Dalam upaya mengatasi penyalahgunaan narkoba Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau menggelar rapat koordinasi pengembangan dan pembinaan Kota/Kabupaten Tanggap Ancaman Narkoba (KOTAN) tahun 2023. di Hotel Grand Central Pekanbaru, Kamis, (30/7/2023).

Kepala BNNP Riau, Brigjen Pol Robinson Siregar menuturkan, selain untuk memberikan panduan teknis kepada para pimpinan daerah mengenai program KOTAN, juga untuk memetakan permasalahan narkoba yang terjadi di wilayah Kabupaten/Kota.

“Berdasarkan lima variabel yaitu ketahanan keluarga, ketahanan masyarakat, kelembagaan, kewilayahan dan aspek hukum,” paparnya.

Dijelaskan Robinson dalam program ini, upaya pencegahan penyebaran dan penyalahgunaan narkoba perlu dikedepankan. 

“Dalam penaggulangan permasalahan narkoba, BNN melakukan pendekatan strategi yang komperhensif,” terangnya.

Berdasarkan hasil survei BNN dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia tahun 2019, mengindikasi maraknya peyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba banyak terjadi di area perkotaan.

Untuk itulah program KOTAN ini perlu dijalankan dengan maksimal oleh Pemerintah Kabupaten/Kota agar permasalahan ini dapat diatasi dan tak ada lagi anak bangsa yang terjerat penyalahgunaan narkoba.

“Oleh karena itu setiap Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota harus tanggap terhadap ancaman bahaya narkoba tersebut,” katanya.

Sebab menurutnya Pemerintah Daerah memiliki peran penting dan strategis sebagai fasilitator antar pemangku kepentingan.

“Dimana penanganan permasalahan narkotika di daerah dapat diarahkan pada upaya peningkatan kemampuan antisipasi, adaptasi dan mitigasi terhadap berbagai ancaman kejahatan narkoba,” ujarnya.

“Yang mana dapat diintegrasikan dengan agenda perwujudan kota yang berkelanjutan. Sesuai visi nasional Pembangunan Kota Berkelanjutan dan Berdaya Saing Pada Tahun 2045,” tutup Kepala BNNP Riau.