Wagubri: Kemandirian Pangan Benteng Dari Krisis Pangan Di Riau
PEKANBARU --- Pemerintah kabupaten/kota di Riau sudah waktunya memikirkan dan merealisasikan strategi ketahanan pangan untuk di daerah masing-masing.
Memperkuat ketahanan pangan merupakan strategi penting untuk menjamin ketahanan pangan nasional.
“Beberapa waktu lalu kami (provinsi) sudah menyampaikan hal ini kepada kepala daerah. Kemandirian pangan harus menjadi hal yang serius untuk ditangani,†kata Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution.
“Kami juga telah mengimbau para kepala daerah untuk bagaimana secara terus menerus meningkatkan penanaman padi,†sebutnya.
Edy Natar mengakui bahwa untuk menutupi kebutuhan pangan lokal, Riau masih mengandalkan provisni tetangga. Termasuk beras dan kebutuhan pokok lainnya.
Menurutnya, hingga kini Riau hanya mampu memenuhi 23,6% kebutuhan beras. Masalah ini harus segera diatasi mengingat tak mungkin masalah pangan di Riau terus bergantung pada daerah lain.
Salah satu masalah yang dihadapi pemerintah dalam mengupayakan ketahanan pangan yakni persoalan alih fungsi lahan yang sebelumnya terjadi dalam jumlah yang luas.
Ada banyak lahan persawahan di Riau berubah menjadi perkebunan sawit, sebab masyarakat meyakini bahwa sawit lebih menjanjikan. Padahal tidak selalu seperti itu.
“Kami sangat berharap agar seluruh daerah di Riau bisa menciptakan kemandirian pangan [setidaknya] untuk daerahnya masing-masing. Kondisi ini tentu saja akan berdampak pada stabilitas harga dan aman dari krisi pangan,†sebutnya.
"Kalau lah ini bisa ditingkatkan dan menambah jumlah tanam, tentu kedepannya Provinsi Riau juga makin baik dalam tanaman pangan," ujaranya. (MCR/fdl)