PEKANBARU - Badan Pusat Statistik Provinsi Riau atau BPS Riau akan melakukan Sensus Pertanian 2023. Sensus serentak secara nasional ini akan dilakukan selama dua bulan sejak 1 Juni-30 Juli 2023.

Secara nasional, sensus ini akan melibatkan lintas kementerian dan lembaga, seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Badan Pusat Statistik (BPS).

Statistisi Ahli Madya selaku Penanggung Jawab Bidang Statistik Produksi, BPS Riau, Joko Prayitno mengatakan bahwa sensus pertanian ini dilakukan setiap 10 tahun sekali.

"Ini merupakan sensus ketujuh yang dilakukan per 10 tahun. Tahun ini, Sensus Pertanian 2023 akan dilaksanakan 1 Juni - 30 Juli. Sedangkan pengolahan datanya pada Agustus dan direncanakan hasilnya sudah bisa diekspos pada akhir tahun 2023," kata Joko Prayitno di BPS Riau, Selasa (16/5/2023).

Joko Prayitno juga menjelaskan bahwa responden Sensus Pertanian 2023 yang akan menjadi narasumber ada 3 jenis, yaitu unit usaha pertanian perorangan, perusahaan pertanian berbadan hukum, dan Unit Usaha Pertanian Lainnya (UTL).

"Tiga jenis responden yang akan didata dalam Sensus Pertanian 2023 ini akan mewakili 7 cakupan kegiatan pertanian, tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, hingga jasa pertanian," jelasnya.

Untuk metode pendataan Sensus Pertanian 2023 ini, Riau akan menggunakan metode Pencil and Paper Interviewing (PAPI) dan Computer Asissted Personal Interviewing (CAPI).

"Untuk kabupaten kota akan menggunakan metode PAPI, wawancara menggunakan kuesioner dan kertas. Sedangkan di Pekanbaru akan menggunakan metode CAPI atau secara daring menggunakan gadget," jelasnya.

Selain itu, untuk daerah konsentrasi akan dipetakan dan akan dilakukan dengan wawancara door to door ke rumah tangga pertanian.

"Petugas sensus yang akan dikerahkan sekitar 4.500 orang," jelasnya.

Ia berharap semoga pelaksanaan Sensus Pertanian 2023 berjalan lancar. "Semoga dari hasil Sensus Pertanian 2023 ini, nanti kita bisa melihat pergerakan pertanian di Riau, sekaligus untuk mengatasi isu-isu pertanian secara lokal, nasional maupun global," tukasnya. (Mediacenter Riau/bts)