PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar mengatakan bahwa dalam menangani abrasi yang terjadi di beberapa daerah di Provinsi Riau tidak cukup dengan menanam mangrove saja, namun harus dilakukan penanganan agar gelombang air laut berkurang. 

"Abrasi kita ini banyak disebabkan oleh gelombang. Kalau cuma hanya tanam, terkena gelombang bisa hilang lagi," ungkap Syamsuar di Gedung Daerah Balai Serindit, Rabu (25/1/2023).

"Untuk itu penanganan abrasi di Riau ini sebenarnya agak spesifik, karena ada pulaunya yang gambut dan ada yang tidak gambut, jadi harus ada sesuatu yang kita buat untuk mengurangi terjadinya gelombang sehingga baru bisa menanam," tambahnya.

Syamsuar mengatakan bahwa masalah abrasi juga sudah disampaikan di Jakarta dalam sosialisasi dana pengelola lingkungan hidup.

"Jadi saya sampaikan pada forum itu agar di Riau tidak hanya menanam mangrove namun juga dilakukan penanganan abrasi," terangnya.

Dijelaskan Gubernur Syamsuar, masalah abrasi juga sudah disampaikan di forum nasional dan sudah ditanggapi oleh Menteri, dan dari Kementerian pun beberapa minggu yang lalu sudah mengecek ke lapangan.  

"Mudah-mudahan Riau dapat dibantu oleh pusat," harapnya.

Sebagai informasi, abrasi adalah proses pengikisan yang terjadi di pesisir pantai dan diakibatkan oleh gelombang dan arus laut yang merusak. Fenomena alam ini disebabkan oleh keseimbangan alam yang terganggu di daerah tersebut. Dampak dari abrasi tentunya akan menyebabkan daratan atau pulau berkurang.