JAKARTA - Staf Ahli Menteri Bidang Pemerataan dan Kewilayahan Kementerian PPN/Bappenas Oktorialdi mengatakan bahwa portal Satu Data Indonesia (SDI) masih terus akan dikembangkan, baik layanan tersedia, maupun partisipasi kementerian dan lembaga.

Koordinator Sekretariat Satu Data Indonesia tingkat pusat ini menerangkan, perjalanan panjang untuk menunaikan amanat Perpres Satu Data Indonesia ini masih sangat panjang.

Terangnya, pencapaian seluruh kementerian dan lembaga dan daerah dalam menyediakan data yang sesuai dengan prinsip Satu Data Indonesia saat ini masih banyak terkendala.

Namun terangnya, dengan ketersediaan sistem katalog data nasional dalam portal yaitu manajemen data, manajemen meta data dan keterhubungan dengan sistem yang dimiliki oleh BPS, BIG dan Kementerian Keuangan diharapkan dapat mempermudah penyediaan SDI.

"Diharapkan keterhubungan dengan sistem yang dimiliki oleh BPS, BIG dan Kementerian Keuangan juga mempercepat seluruh kementerian, lembaga, daerah dalam menyediakan data yang memenuhi prinsip SDI," ucapnya, Jumat (23/12/22).

Oktorialdi menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh kementerian, lembaga dan daerah yang telah berkomitmen untuk mendukung dan mewujudkan penyelenggaraan SDI.

Ia mengharapkan, dengan kehadiran portal Satu Data Indonesia ini dapat terwujud ketersediaan data akurat, mutakhir, terpadu, dapat dipertanggungjawabkan, serta mudah diakses dan dibagi pakaikan antar instansi pemerintah.

"Untuk mendukung perencanaan, pemantauan, evaluasi dan pengendalian pembangunan," sebutnya.

Koordinator Sekretaris SDI tingkat pusat ini melanjutkan, launching SDI merupakan salah satu upaya dari semua kendali  kementerian lembaga dan daerah dalam mewujudkan amanat Peraturan Presiden nomor 39 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia.

"Berbagai upaya yang telah dilakukan dalam mengisi portal tersebut, yaitu telah diselenggarakan workshop gotong royong sebanyak 8 series pada bulan Oktober November lalu," ucapnya.