PEKANBARU – SMAN 9 Pekanbaru kembali menunjukkan komitmennya dalam menumbuhkan karakter dan kreativitas siswa melalui kegiatan Panen Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Senin (16/6). Tahun ini, kegiatan mengusung tema yang sangat menarik yaitu “Kreatif, Inovatif, dan Berbudaya Ramah Lingkungan”, menampilkan beragam inovasi yang memukau.

Suasana yang penuh semangat dan antusiasme terlihat jelas, salah satunya dari penampilan orasi siswa tentang pentingnya memiliki jaminan kesehatan. Saat orasi tersebut, siswa tidak hanya berpidato, tetapi juga membawa banner edukatif yang dirancang sendiri, sebagai media penyampaian pesan tentang manfaat BPJS. Ini menjadi bukti konkret bagaimana siswa mampu mengaplikasikan pembelajaran dalam isu-isu sosial.

“Pertama ada penampilan orasi dari siswa yang menampilkan terkait pentingnya BPJS. Jadi anak-anak itu menampilkan banner, sebagai bentuk edukasi mereka,” ujar Kepala Sekolah SMAN 9 Pekanbaru, Dra Darmina, MPd kepada Media Center Riau, Senin (16/06).

Ia menambahkan, bahwa kegiatan ini memang dirancang untuk merangsang kreativitas siswa. Tak hanya orasi, kreativitas siswa juga terpancar dari kegiatan eco print yang menjadi salah satu andalan karya seni kali ini. 

Dikatakan Kepsek Darmina, berbeda dari umumnya, siswa SMAN 9 memilih untuk menggunakan media tote bag berbahan kanvas sebagai wadah ekspresi seni mereka. “Kedua, sesuai dengan tema kreatif, di sini anak-anak membuat eco print. Jadi kalau biasanya eco print ini untuk bahan-bahan baju, siswa kami menggunakan tas jinjing (tote bag) berbahan kanvas,” katanya.

Ia menuturkan, motif yang digunakan pun memanfaatkan unsur alam, yakni bentuk-bentuk dedaunan. Dengan teknik pewarnaan alami, tas-tas yang dihasilkan tampil menarik dan memiliki nilai seni tinggi. “Kreatifitas anak murid jadi tersalurkan, hasilnya indah sekali. Bagi mereka yang ingin mengembangkan untuk produk usaha sangat cocok,” tuturnya, optimis.

Kegiatan makin semarak dengan digelarnya peragaan busana yang unik. Siswa-siswi kelas 10 menampilkan pertunjukan fesyen dengan busana berbahan dasar limbah plastik, seperti kantong kresek yang disulap menjadi kostum penuh warna dan gaya.

“Selain itu, tadi ada fashion show anak-anak dari bahan daur ulang plastik-plastik yang dijadikan baju. Penampilan tersebut dilakukan oleh seluruh anak kelas 10, setiap kelas menurunkan perwakilannya,” ucap Darmina.

Satu di antara siswi yang turut berpartisipasi, Raden Anggun Salsabila dari kelas 11 A2, mengungkapkan antusiasmenya terhadap kegiatan ini. Ia merasa bangga bisa menyampaikan orasi tentang BPJS.

"Melalui orasi tentang BPJS ini, kami ingin menyadarkan teman-teman dan masyarakat betapa pentingnya memiliki jaminan kesehatan," ujar Raden Anggun Salsabila.

Dia berharap, dengan edukasi langsung ini, semakin banyak teman-teman dan keluarga yang memahami manfaatnya, agar tidak bingung lagi saat butuh layanan kesehatan.

"Ini bukan cuma soal sakit, tapi juga tentang masa depan yang lebih tenang karena tahu ada perlindungan. Bagi kami pelajar, memahami jaminan kesehatan itu krusial. BPJS ini bukan hanya sekadar kartu, tapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh semua orang, terutama dalam menjaga kesehatan keluarga kita," pungkasnya.

Tidak hanya berkutat di seni, inovasi teknologi juga menjadi bagian penting dalam kegiatan ini. Salah satunya adalah proyek robotik, di mana siswa merancang jalur dan sistem penggerak untuk robot sederhana yang mereka bangun sendiri.

"Yang berikutnya ditampilkan tadi itu adalah robotik. Jadi anak-anak ini diajarkan membuat landasan dan jalur-jalurnya untuk inovasi menggerakkan robot,” jelas Darmina.

Diterangkan Kepsek SMAN 9 Pekanbaru, acara ini bukan hanya ajang pamer hasil karya tetapi juga bagian dari proses pembelajaran karakter, kemandirian, dan kepedulian terhadap lingkungan. Melalui daur ulang, anak-anak tidak hanya berkreasi tetapi juga belajar menjaga bumi.

“Nah, tujuan kami melaksanakan kegiatan ini sebenarnya bagaimana anak-anak bisa berkreasi. Sehingga tadi ada produk-produk daur ulang bisa diciptakannya agar ramah lingkungan,” terangnya.

Lebih lanjut, ia berharap kegiatan ini tak berhenti sebagai event tahunan. Namun, bisa menjadi titik tolak siswa untuk menciptakan produk-produk kreatif dan inovatif yang berkelanjutan, bahkan bisa dipasarkan secara luas.

“Harapannya, tentu bisa berkelanjutan untuk ke depannya dan bisa untuk menghasilkan bagi mereka. Kalau dibuat bagus, dikasih brand, itu bisa menjadi produk dari mereka,” tambahnya.

Sehingga, kata Darmina, kegiatan Panen Karya P5 SMAN 9 Pekanbaru tahun ini pun menjadi bukti nyata bahwa pendidikan bukan hanya soal teori. Tetapi juga soal pembentukan karakter, kepekaan sosial, dan kemampuan menghadapi tantangan masa depan dengan solusi yang kreatif dan berdaya guna.

Ia juga menyatakan dukungan penuh terhadap siswa-siswi yang ingin mengeksplorasi bidang robotika dan teknologi. Menurutnya, penting untuk menumbuhkan minat dan keterampilan sejak dini dalam dunia digital. 

“Jadi kami sangat support sekali supaya siswa siswi punya rencana, ada kemauan, dan skill yang bisa dikembangkan," tandasnya.