JAKARTA - Ketua MUI Bidang Pendidikan dan Kaderisasi KH Abdullah Jaidi mengungkapkan bahwa pelaksanaan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2025 ini merupakan hal yang patut disyukuri dan harus menjadi momentum kebersamaan untuk saling tolong menolong dan memperkuat ukhuwah. 

"Banyak pelajaran yang kita peroleh dari Bulan Ramadhan ini, baik dalam kesalehan ibadah kita ataupun kesalehan sosial kita, dalam interaksi kita bermasyarakat dan berbangsa. Tentunya Idul Fitri harus menjadi sebuah momen yaitu untuk menjalin ukhuwah islamiyah dan ukhuwah basyariah dalam kehidupan kita," katanya.

Menurutnya,  momen Idul Fitri tahun ini haruslah dijadikan sebagai sebuah momen kebersamaan, saling tolong-menolong dalam hidup dan kehidupan.

Selanjutnya saling menghormati, saling harga menghargai antara sesama, sehingga dapat terwujudnya masyarakat yang Marhaban, dan akan terbentuk negara dan bangsa yang Adil dan Makmur.

"Semoga momen Idul Fitri ini kita akan menjadi diri yang positif didalam gerakan kepedulian kita, didalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara," tuturnya. 

Kiai Jaidi berharap dapat terbentuknya bangsa Indonesia sesuai Al Quran, yakni baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, sebuah negeri yang dipenuhi kebaikan oleh tuhan (Rabb) yang maha pengampun.  

Diungkapkannya, awal puasa Ramadhan 1446 H tahun ini dilakukan secara serempak sejak tanggal 1 Maret 2025 lalu. Kemudian disusul dengan Hari Raya Idul Fitri 2025 juga sepakat dilakukan dengan waktu yang sama oleh seluruh umat Islam diseluruh Indonesia.

"Atas nama Majelis Ulama Indonesia dan kami mengucapkan taqabbalallahu minna wa minkum, semoga Allah SWT menerima amal ibadah kami dan amal ibadah kalian semua, mohon maaf lahir dan batin," ungkapnya.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama telah mengumumkan bahwa 1 Syawal 1446 H atau Hari Raya Idul Fitri 2025 jatuh pada hari Senin tanggal 31 Maret 2025, melalui konferensi pers pengumuman sidang isbat 1 Syawal 1446 H, Sabtu (29/3/2025).