PEKANBARU - Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution mengatakan kualitas pendidikan khususnya di bidang perkebunan Provinsi Riau perlu ditingkatkan. 

Menurut Edy Natar, peningkatan kualitas pendidikan ini, untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan memiliki keterampilan teknis, serta peforma yang berkualitas.

"Kita harus meningkatkan kualitas pendidikan khususnya perkebunan di Riau ini, agar membuahkan SDM yang memiliki keterampilan teknis yang berkualitas. Agar dapat bekerja di instansi atau perusahaan perkebunan besar," imbuh Wagubri di Balai Serindit Gedung Daerah, Senin (01/11/2021).

Dari laporan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Wagubri menyampaikan, bahwa pada tahun 2020 yang lalu mahasiswa dari Provinsi Riau itu hanya 80 orang sedangkan pada Tahun 2021 ini naik lebih dari 2,5 kali lipat yaitu sebanyak 192 orang.

Tesebar di 6 Kampus ternama. Di antaranya yakni AKPY STIPER Yogyakarta, STIPAB Medan, Poltek Kampar, Poltek CWE Jawa Barat, LPP Yogyakarta dan Institut Teknologi Sains Bandung. 

Ia melanjutkan, adapun dari 192 orang ini berasal dari Kabupaten Bengkalis 17 orang, Kabupaten Indragiri Hilir 8 orang, Kabupaten Indragiri Hulu 15 orang, Kabupaten Kampar 38 Orang, dan Kabupaten Kuantan Singingi 4 orang.

Kemudian, kabupaten Pelalawan 5 orang kabupaten rokan hilir 22 orang, kabupaten rokan hulu 23 orang, kabupaten siak 36 orang, Kota Dumai 21 orang, dan Kota Pekanbaru 3 orang 

"Artinya dari 12 kabupaten/kota yang ada di provinsi Riau ini ada yang mewakili untuk mengikuti pendidikan yang sudah direncanakan," lanjutnya.

Menurutnya, penerimaan beasiswa ini tentu menjadi kesempatan baru bagi anak - anak di perdesaan, disaat universitas negeri maupun swasta sudah tutup pendaftaran mahasiswa baru. Namun, ternyata ada peluang beasiswa dari universitas yang telah dipercaya oleh BPDP-KS untuk mendidik anak - anak belajar tentang perkebunan kelapa sawit.

"Kita berharap kabupaten/kota yang mengirim kurang dari 10 orang pada tahun ini, untuk kedepannya tentunya bisa bertambah," harapnya.

Ia membeberkan, saat ini Provinsi Riau adalah provinsi dengan kebun kelapa sawit terluas di Indonesia dengan luas 3,8 juta hektar atau 20,08 persen, dari kebun kelapa sawit se Indonesia yang luasnya mencapai 16,8 juta hektar.

"Kebun seluas itu tentunya harus dikelola dengan SDM yang handal, akan tetapi yang kita jumpai saat ini perusahaan - perusahaan perkebunan kelapa sawit di Riau untuk tenaga skill atau terampil justru didominasi oleh pekerja dari luar, sedangkan pekerja lokal setempat biasanya bekerja di posisi rendah bahkan tenaga harian lepas," jelasnya. 

Oleh karena itu, Edy Natar berpesan kepada pelajar/mahasiswa agar belajar dengan baik dan penuh semangat. Sehingga ke depannya tidak kalah dalam bersaing dengan tenaga kerja luar.

"Tuntutlah ilmu itu dengan bersungguh - sungguh. Sehingga nanti ke depannya kita tidak kalah dalam bersaing dengan tenaga kerja luar dan bisa mendapatkan posisi yang bagus di perusahaan perkebunan besar," tutupnya.

(Mediacenter Riau/nb).