SIAK - Rinai hujan perlahan turun membasahi Siak Sri Indrapura. Namun, suasana itu tidak menghalangi semangat para guru honorer SMA, SMK, dan SLB Negeri di lingkup Pemprov Riau yang mengabdi di Kabupaten Siak. Ratusan guru itu, menunggu SK Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dari Pj Gubernur Riau (Gubri) SF Hariyanto.

Setelah melalui penantian panjang, Pj Gubernur Riau (Gubri), SF Hariyanto datang menyerahkan SK PPPK untuk formasi tenaga pendidik di daerah berjuluk "Negeri Istana" itu. Dalam suasana penuh haru, para guru menyambut kehadiran orang nomor satu di Riau ini dengan suka cita. 

Penyerahan SK PPPK dilaksanakan di SMA Negeri 1 Siak, pada Rabu (26/06/2024). Sebanyak 204 tenaga pendidik atau guru yang hadir tampak mengenakan sergam hitam putih. Sejumlah guru wanita tampak tampil maksimal, mengenakan busana andalannya. Mereka sangat sumringah. Tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya.

Guru bernama Ade Yuliastian,  sangat bersyukur telah mendapatkan SK PPPK. Ia merupakan guru yang mengabdi 19 tahun di SMA Negeri 2 Dayun. Menurutnya, perjalanan panjang tersebut membuahkan hasil luar bisa sehingga saat ini dapat menjadi aparatur sipil negara.

"Masa tugas saya 19 tahun dari 2005. Ini ketiga kali saya mengikuti tes, alhamdulillah doa saya bisa terkabul tahun ini. Dengan penerimaan SK, masa pengabdian lama bisa berbuah manis," ucapnya di SMAN 1 Siak, Rabu (26/06).

Diungkapkan, langkah Pemprov Riau dalam membuka lowongan untuk tenaga guru honorer untuk  menjadi ASN PPPK akan semakin memperkuat upaya peningkatan kualitas pendidikan di Riau. Setela menerima SK PPPK, ia berjanji akan menjalankan tugas lebih semangat. 

"Ribuan terima kasih saya ucapkan kepada Pemerintah Provinsi Riau telah mempercepat  pembagian SK PPPK. Semoga kami yang lulus ini dapat mengabdi dengan maksimal," ungkapnya.

Sementara itu, rasa bahagia juga ditunjukkan oleh Fauziah Mutia Yendri. Tenaga pendidik asal SMK Negeri 2 Kandis itu, sangat senang lantaran telah mendapat  kepastian menjadi guru ASN PPPK. Ia menuturkan perjuangannya selama dua tahun menghonor begitu luar biasa lantaran jarak tempuh rumahnya ke lokasi mengajar cukup terbilang jauh.

"Saya berdomisili Perawang, mengajar di Kandis, sebagai guru honorer tentu ini menjadi perjuangan yang luar biasa. Alhamdulillah sekarang ini sudah menjadi ASN PPPK," tuturnya.

Fauziah mengaku momen  tersebut sangat berarti. Sebab dengan diterimanya SK PPPK, ia merasa lebih dihargai dan memiliki kepastian dalam menjalankan tugas sebagai pendidik di ruang lingkup Pemerintah Provinsi Riau.

"Semua peserta yang lulus pasti merasakan perasaan sama seperti saya. Terima kasih Pemerintah provinsi Riau yang telah mempercepat proses pembagian SK.Terima kasih juga kepada bapak Pj Gubernur yang sudah memberikan SK secara langsung kepada kami," ujarnya.

Tak hanya itu saja, kebahagiaan dan rasa syukur terpancar dari wajah para penyandang disabilitas tunanetra. Guru bernama Wan Zul, telah mengabdi sebagai tenaga honor selama empat tahun di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Siak.

Semangatnya untuk memberikan ilmu kepada anak-anak murid tak kenal lelah. Menurutnya, SK PPPK yang ia terima adalah mimpi indah yang menjadi kenyataan. Dengan begitu, ia siap menjalani amanah dan mengajar lebih giat lagi.

"Alhamdulillah bersyukur, karena perjuangan selama ini kami akhirnya mendapatkan SK PPPK. Saya akan meningkatkan kinerja, sebab tanggung jawab kami saat ini menjadi lebih  besar," katanya.

Dijelaskan, dengan adanya pengangkatan PPPK tentunya bisa menginspirasi bagi rekan-rekan penyandang disabilitas lainnya, untuk terus berjuang dan tidak menyerah. Karena pemerintah telah memberikan peluang yang sama serta membuktikan bahwa disabilitas bukanlah halangan untuk berkontribusi hingga berprestasi terhadap bangsa negara.

"Untuk kawan-kawan disabilitas saya harap tetap semangat dan pemerintah bisa memperhatikan lagi karena kami banyak menempuh pendidikan, itu akan menjadi tunas baru di masa depan. Terima pemerintah Provinsi Riau dan terima kasih Bapak Pj Gubernur Riau," pungkasnya.