PEKANBARU - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau menginginkan agar tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) bisa menjadi salah satu sumber pendanaan untuk memenuhi berbagai kebutuhan atlet menuju PON Aceh-Sumut.

Wakil Ketua Umum IV KONI Riau, M Yunus mengatakan, dana kebutuhan atlet menuju PON Aceh-Sumut tidak bisa 100 persen bergantung kepada pemerintah. Pasalnya, dana yang ada saat ini masih belum memenuhi kebutuhan anggaran minimal.

"Dalam menghadapi PON Aceh-Sumut pada September 2024 mendatang, KONI Riau berharap besar dengan adanya bantuan dana dari Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan yang ada di daerah Provinsi Riau," ujar M Yunus, Selasa (25/6).

M Yunus menjelaskan, untuk melakukan pembinaan atlet dengan proyeksi prestasi tinggi memerlukan anggaran yang tidak sedikit. "Kita tentu memerlukan sumber-sumber pembiayaan yang lain untuk memenuhi target agar Riau bisa memenuhi target," terangnya.

Lebih lanjut dikatakannya, anggaran yang dimiliki KONI Riau saat ini belum mencukupi anggaran yang akan di keluarkan KONI Riau untuk mengikuti PON Aceh-Sumut.

Untuk itu, dirinya berharap agar seluruh perusahaan  yang ada di bumi lancang kuning ikut serta untuk membantu menutupi kekurangan anggaran untuk meningkatkan  prestasi pada pekan olahraga nasional nantinya, baik untuk anggaran TC penuh, hingga keberangkatan nantinya seluruh atlet yang mengikuti PON Aceh-Sumut.

Diketahui, pada PON Aceh-Sumut nantinya Riau akan memberangkatkan total keseluruhan sekitar 500 orang yang terdiri dari atlet, pelatih, official, pengurus dan lainnya. KONI Riau menargetkan perolehan paling sedikit 25 medali emas pada PON Aceh-Sumut.

KONI Riau mengharapkan, target tersebut tersebut bisa dicapai pada 18 Cabor unggulan yang di tetapkan Koni Riau. Jika target tersebut tercapai, maka Riau akan , mengalami peningkatan dari PON Papua lalu yang hanya meraih 21 emas. (ikn).