PEKANBARU - Terbentuknya Forum Koordinasi Daerah Aliran Sungai (DAS) berdasarkan Keputusan Gubernur Riau nomor : KPTS.1903/XII/2022 tentang pembentukan Forum Koordinasi Pengelolaan DAS Provinsi Riau periode 2023 - 2027.

Diharapkan dapat menjadi wadah para pihak terkait untuk mensinergikan kapasitas dan sumber dayanya dalam mewujudkan pengelolaan  DAS terpadu dan lebih baik di Provinsi Riau.

Hal ini menimbang, di Riau terdapat empat sungai besar yaitu Sungai Kampar, Sungai Rokan, Sungai Siak, dan Sungai Indragiri Hilir yang memiliki nilai strategis bagi masyarakat.

“Maka sudah sepatutnya dilakukan pengelolaan DAS secara terpadu dengan melibatkan berbagai unsur terkait,” kata Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Riau, M. Job Kurniawan saat mewakili Gubernur Riau pada acara pengukuhan Forum DAS Provinsi Riau periode 2023 - 2027 di Hotel Grand Jatra. Rabu, (25/10/2023).

Apalagi sungai - sungai tersebut kerap dijadikan lokasi wisata alam yang bertaraf nasional seperti pacu jalur, bakar tongkang, sampan laper, dan perahu jong.

Namun begitu, Asisten II melihat masih banyak permasalahan yang terjadi dilapangan, seperti deforestasi dan degradasi ekosistem mangrove, abrasi, intrusi air laut, dan pencemaran sungai. Untuk itu, persoalan ini perlu disoroti lebih lanjut dan diatasi dengan segera.

“Ini harus dapat diupayakan penyelesaiannya secara terpadu dan berkesinambungan. Melalui pendekatan lintas sektoral dan peran aktif masyarakat lokal,” terangnya.

Asisten II meyakini, melalui pengelolaan DAS yang baik akan berdampak terhadap peningkatan upaya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan. Serta peningkatan kualitas pengelolaan sumber daya alam.

Dimana dua hal diatas merupakan pilar utama implementasi rencana aksi Riau Hijau, yang menjadi tujuan pembangunan berkelanjutan dan pembangunan rendah karbon di Riau.

“Semoga semua ini akan mengantarkan masyarakat Riau kepada cita-cita terwujudnya  Riau sejahtera, berdaya saing dan bermartabat,” tutup Asisten II.