PEKANBARU - Peserta didik diimbau untuk tetap menggunakan masker saat berada di lingkungan sekolah. Meskipun kualitas udara di Kota Pekanbaru telah mulai membaik dari dampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Tetap menggunakan masker adalah cara efektif melindungi peserta didik dari potensi risiko Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Disarankan untuk terus mengenakannya hingga kondisi udara sepenuhnya pulih.

"Penggunaan masker dapat meminimalkan risiko ISPA ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal, Kamis (12/10/2023).

Dia mengungkapkan bahwa kualitas udara di kota ini terus mengalami perbaikan. Dia berharap agar kondisi udara dapat kembali normal seperti biasa. Namun, pihak berwenang tetap melakukan pemantauan terhadap situasi cuaca terkait kabut asap.

Terlebih lagi, sebelumnya Dinas Pendidikan Provinsi Riau telah mengeluarkan surat edaran, mendorong pelaksanaan aktivitas belajar mengajar secara daring ketika kualitas udara memburuk di beberapa kabupaten dan kota di Riau.

"Kami juga telah mengirimkan surat edaran tersebut ke semua sekolah. Pertama, kami mengimbau penggunaan masker, dan kedua, kami menyarankan untuk membatasi aktivitas di luar ruangan," ungkapnya.

Ia menekankan bahwa kebijakan untuk meliburkan anak sekolah hanya akan diambil jika tingkat kualitas udara mencapai kategori sangat tidak sehat, dengan kandungan partikel debu mencapai angka 200.

Jamal memastikan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan baru apabila kualitas udara di Pekanbaru menjadi mengkhawatirkan, dan jika ada rekomendasi dari Dinas Kesehatan Pekanbaru.

"Kami juga akan terus berkoordinasi dengan lembaga-lembaga yang memiliki peran penting dalam memantau kualitas udara di Pekanbaru seperti DLHK dan BMKG," tukasnya. (Media center Riau / pr)