
Dorong Tingatkan Status Menuju PTN-BH, Ini yang Disampaikan Rektor Unri
PEKANBARU- Dalam rangka persiapan dan percepatan diri menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) dari Badan Layanan Umum (BLU), Universitas Riau (UNRI) selenggarakan Focus Group Discussion (FGD).
Rektor UNRI Sri Indarti menyampaikan mengatakan pelaksanaan FGD merupakan langkah awal dari keseriusan UNRI, dalam upaya mendorong peningkatan status menuju PTN-BH. Forum diskusi menghadirkan Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Kemendikbudristek) Prof Ir Nizam MSc DIC PhD IPU ASEAN Eng dan Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Prof Drs Ganefri MPd PhD agar dapat memberikan penjelasan kepada sivitas akademika UNRI, alasan kenapa UNRI harus menjadi PTN-BH serta bagaimana perspektif UNRI kedepan setelah melakukan perubahan status perguruan tinggi.
“Dengan arahan dan penguatan yang diberikan Dirjen Dikti perlu untuk didengarkan sehingga ketika melangkah menuju PTN-BH, kita akan memiliki kesamaan pandangan serta tekat untuk mewujudkannya sehingga UNRI dapat terus berakselerasi menjadi kampus unggul dan berdaya saing,” ujarnya.
UNRI saat ini telah mulai membenah diri, menyelenggarakan perguruan tinggi yang bermutu mulai dari akreditasi 60 pesen harus “Unggul dan A”. UNRI saat ini akreditasi Program Studi (Prodi) sudah lebih dari 40 pesren Unggul dan A.
Lebih lanjut, Rektor menyampaikan bagaimana cara mengelola organisasi PTN-BH berdasarkan prinsip tata kelola yang baik berperan dalam pembangunan perekenomian dan menjalankan tanggung jawab social serta memenuhi standar minimum kelayakan finansial.
Melalui hal ini, yang perlu kami pelajari menuju PTN-BH adalah kelayak finansial yang tidak membebankan kepada UKT mahasiswa dengang mengoptimalkan aset yang ada di UNRI, harapnya.
Semntara itu, Plt Dirjen Kemendikbudristek Prof Ir Nizam MSc DIC PhD IPU ASEAN Eng dalam hal ini juga menyampaikan PTN-BH pada dasarnya merupakan puncak dari otonomi yang diberikan pada perguruan tinggi negeri dalam menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi yang berkualitas untuk memberikan layanan yang terbaik bagi anak anak dengan tatakelola yang baik. PTN-BH juga mengandung makna yang utuh dengan kemampuan mengelola riset dan sumber daya secara mandiri, secara otonom namun tetap memiliki tanggung jawab sosial sebagai perguruan tinggi milik negara untuk memberikan layanan terbaik bagi pemangku kepentingannya.
“Kalau kita bicara otonomi, banyak sekali persepsi dan pandangan mengenai otonomi, ada yang melihatnya secara positif dan ada yang melihatnya secara negative. Tetapi secara filosofi perguruan tinggi sebagai satu institusi yang harusnya mandiri didalam berpikir, mandiri didalam berpendapat, jadi sangat perlu untuk memiliki otonomi yang utuh. Disisi lain, otonomi selalu memiliki dua sisi mata uang yaitu tanggung jawab. Semakin tinggi otonomi maka akan semakin tinggi pula tanggung jawabnya.
“Ada yang berpendapat bahwa dengan menjadi PTN berbadan hukum maka akan lepas dari pemerintah dan tidak punya ikatan dengan pemerintah, menganggap dirinya seperti swasta, ini yang tidak benar. Karena bagaimanapun PTN-BH namanya juga PTN yang berbadan hukum yang diberikan otonomi yang lebih luas untuk mengelola sumber dayanya, tetap merupakan unit kerja yang berada lingkup pemerintah sebagai perguruan tinggi negeri,"terangnya
Nizam menjelaskan, bahwa PTN-BH memerlukan kreativitas dalam mencari pendanaan. Perguruan tinggi tidak melulu bergantung kepada APBN atau uang SPP mahasiswa.
Perguruan tinggi perlu keluar dari zona nyaman seiring destruksi di dunia pendidikan yang semakin pesat. Nizam menjelaskan, perguruan tinggi perlu keluar dari zona nyaman untuk selalu berinovasi dan berkreasi, berfokus pada sarjana yang akan dihasilkan, serta berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan.
Selain itu, perguruan tinggi perlu mendestruksi dirinya agar tetap relevan dan eksis, sehingga turut mewarnai perubahan dan bukan ditinggal oleh perubahan.
Lebih lanjut, ia menyebutkan Leadership, Ownership, Transformasi, Enterprenuership, Efisiensi, Kreativitas dan Kolaborasi (LOTEK) merupakan kunci membangun reputasi perguruan tinggi yang bagus.
(Mediacenter Riau/mlb)