PEKANBARU - Berdasarkan laporan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)/ Kementrian Investasi RI, realisasi investasi triwulan II 2023 di Provinsi Riau cukup tinggi. 

Dari data yang dipaparkan oleh Kepala BKPM/Menteri Investasi RI, Bahlil Lahadalia menerangkan jika realisasi investasi di Provinsi Riau triwulan II 2023 kategori Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) berhasil meraih peringkat 2 nasional dengan nilai realisasi sebesar Rp18,3 Triliun. 

Selain Provinsi Riau, ada beberapa Provinsi lainnya di Indonesia yang memperoleh realisasi investasi PMDN cukup tinggi. Yakni peringkat pertama di raih oleh DKI Jakarta dengan nilai realisasi PMDN sebesar Rp21,6 Triliun atau 13,2 persen. 

Kemudian, Riau Rp18,3 Triliun atau 11,2 persen, Jawa Timur Rp16,0 Triliun atau 9,7 persen, Jawa Barat Rp15,4 T 9,4 persen. Kalimantan Timur Rp11,0 Triliun atau 6,7 persen. 

Sedangkan untuk realisasi investasi Penanam Modal Asing (PMA) tertinggi triwulan II 2023 adalah Provinsi Jawa Barat dengan nilai 2,6 Miliar USD atau 20, 6 persen.

Selanjutnya Provinsi Sulawesi Tengah 1,7 M USD atau13,7 persen, Provinsi DKI Jakarta dengan bila 1,5 miliar USD atau 11,3 persen, Provinsi Banten 1,2 M USD atau 9,2 persen, dan Provinsi Jawa Timur dengan nilai 1,0 M USD atau 8,1 persen. 

"Realisasi investasi triwulan II 2023 di Indonesia sebesar Rp349,8 t, QoQ mengalami kenaikan sebesar 6,3 persen, YoY naik 15,7 persen," katanya, Rabu (9/8/23). 

Kepala BKPM itu menerangkan untuk realisasi PMA triwulan II 2023 sebesar 53,5 persen, QoQ mengalami kenaikan sebesar 5,2 persen, dan YoY naik sebesar 14,2 persen. 

Sedangkan untuk realisasi investasi PMDN triwulan II 2023 sebesar Rp163,5 triliunan atau 46,7 persen, QoQ naik sebesar 7,6 persen, dan YoY naik 17,6 persen. 

"Investasi di luar Jawa sudah tinggi artinya pembangunan sudah mulai merata. Tidak ada cara lain untuk meningkatkan kemajuan negara selain dengan hilirisasi," ucapannya.