JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Indonesia Emas 2045 tidak bisa hadir otomatis, akan tetapi butuh direncanakan dengan baik, butuh fokus yang sama, butuh panduan, butuh haluan.

Sehingga dia beharap, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional 2025-2045 yang diluncurkan hari ini dapat menjadi pedoman bersama untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Terlepas itu semua, terangnya, bagaimanapun baiknya perencanaan akan sia sia jika tidak dibarengi dengan kemampuan dan eksekusi yang baik. 

"Oleh sebab itu, untuk mencapai Indonesia Emas 2045 sangat dibutuhkan smart eksekusi, dibutuhkan smart leadership, oleh strong leadership yang berani dan pandai mencari solusi dan yang punya nyali," katanya dalam peluncuran Indonesia Emas 2045, Kamis (15/6/23). 

Jokowi menambahkan, dalam perjalanannya dari istana ke tempat peluncuran Indonesia Emas 2045, dia membayangkan akan jadi apa dan akan menjadi seperti apa Indonesia ini di 100 tahun kemerdekaannya yaitu tahun 2045.

Kemudian Presiden RI tersebut memposisikan Gedung Djakarta Theater sekitar tahun 1970-an adalah tempat yang paling megah di Jakarta saat itu. 

Namun terangnya, pada tahun 1970-an dia belum menginjakkan kakinya di Jakarta, bahkan ia masih di Solo masih tinggal di bantaran sungai karena habis kena gusur. 

Akan tetapi apa yang terjadi, di tahun 2023 ini Joko Widodo berdiri di Gedung Djakarta Theater, sebagai Presiden Republik Indonesia.

"Artinya apa, dalam 50 tahun perubahan signifikan itu sangat bisa terjadi, jika kita berani, jika kita mau, dan jika kita punya nyali," lanjutnya. 

Oleh karena itu, lanjutnya, tidak ada hal yang tidak mungkin akan terjadi jika visi Indonesia Emas 2045 bisa terwujud jika bangsa Indonesia berani, mau dan punya nyali. 

"Tekad, berusaha keras, bekerja keras untuk berani melakukan lompatan inilah yang kita perlukan (wujudkan Indonesia Emas 2045)," tutupnya.