PEKANBARU - Forum Nasional LKSA-PSAA di daerah diminta terus berkolaborasi untuk peningkatan taraf hidup kesejahteraan anak yatim, baik yang ada di dalam forum LKSA maupun di luar forum.

Hal tersebut disampaikan, Sekretaris Jenderal Forum Nasional Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Suryadi saat menghadiri Rakor Lembaga Kesejahteraan Sosial se-Riau, di Pekanbaru, Senin (21/11/2022).

"Permasalahan anak-anak terlantar dan yatim piatu ini menjadi tanggung jawab kita bersama, baik pemerintah maupun kita selaku warga negara Indonesia," kata Suryadi.

Untuk itu, kata dia, permasalahan yang terjadi ini tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja.

"Peran dari seluruh pihak sangatlah dibutuhkan untuk membantu masyarakat seperti anak-anak yatim, disabilitas, dan lansia yang terlantar," ujarnya.

Menurutnya, anak-anak yatim memiliki kesempatan yang luas untuk meraih cita cita dan berpendidikan setingginya.

"Dengan ini, kami memberikan penghargaan yang sebesarnya kepada Pemprov Riau terutama Pak Syamsuar [Gubernur Riau] dan Pak Edy Natar [Wakil Gubernur Riau] yang telah begitu peduli memperhatikan anak - anak," ungkap Suryadi.

Sementara itu, Ketua Forum LKSA-PSAA Provinsi Riau Dasren mengucapkan terima kasih kepada Gubernur, Wakil Gubernur yang telah memperhatikan nasib anak-anak yatim juga lansia terlantar. Hal ini kata dia, membuktikan bahwa di Riau ini pimpinan daerah komit dan peduli.

"Alhamdulillah, khusus di Riau pimpinan kita komit memperhatikan nasib anak anak kita, untuk bantuan kepada panti asuhan yang ada di Riau ini telah berjalan dari Tahun 2012," ucap Dasren.

Hal ini dibuktikan, dengan penyaluran bantuan sosial permakanan Tahun 2022 yang disebarkan dalam 81 panti anak sebanyak 3269 orang, 3 panti disabilitas sebanyak 94 orang, 1 panti lansia sebanyak 10 orang dan berjumlah sebanyak 3373 orang dengan total bantuan Rp24.170.420.000 miliar.

"Alhamdulillah, bantuan ini akan berlanjut dan bertambah dimasa - masa yang akan datang," ujarnya.

Menurut Dasren, mebutuhan anak-anak yang ada di panti asuhan sama dengan kebutuhan anak kita di rumah, di samping biaya makan, juga ada biaya pendidikan dan kesehatan.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap bantuan dari pimpinan daerah kepada panti asuhan itu akan terus meningkat.

"Selain itu, jika memungkinkan tolong perhatikan para guru TK, imam masjid dan para kyai," harap Dasren.

Ia juga berpesan kepada penerima bantuan untuk menggunakan bantuan itu sesuai dengan porsi masing-masing. "Sehingga nantinya, tidak ada masalah yang terjadi dilapangan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pemerintah," pesannya.