PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menerima pertemuan Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Humendala Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau.

Pertemuan tersebut dilaksanakan di Kediaman Gubernur Riau, Kota Pekanbaru, Minggu (06/11/2022) sore.

Pada kesempatannya, Ketua Mapala Humendala FEB UR, Sulaiman mengatakan pertemuan bersama Gubri itu untuk memberitahu bahwa pihaknya akan melakukan ekspedisi susur Sungai Kampar hingga ke Teluk Meranti.

“Kami disini akan menyampiakan dan meminta izin kepada Bapak Gubernur kalau kami akan ada kegiatan ekspedisi menyususur sungai. Kami memulai dari Desa Buluh Cina (Sungai Kampar) dan nanti sampai ke Teluk Meranti,” katanya.

Dijelaskan Sulaiman, ada latar belakang yang mendorong Mapala Humendala melakukan ekspedisi sungai ini. Yaitu pertama karena melihat kondisi sungai semakin mengalami penurunan kualitas yang disebabkan oleh sampah di sepanjang aliran sungai.

“Terjadinya penebangan dan pengundulan hutan di hulu sungai juga mengakibatkan berkurangnya daya serap air ketika hujan. Sehingga sungai tidak dapat menampung volume air yang bertambah dan meluap ke daratan rendah, sehingga terjadi banjir di beberapa disepanjang aliran sungai,” jelasnya.

Diterangkan dia, ekspedisi akan bertujuan untuk mendapatkan data tentang lingkungan, potensi wisata, sosial, dan budaya di sekitaran daerah aliran sungai Kampar.

Selain itu, kata dia, kegiatan ini dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang lingkungan dan mitigasi bencana.

“Sehingga dengan adanya ekspedisi ini kami dapat bersinergi kepada pemerintah daerah untuk mendatangkan wisatawan dan juga bisa sosialisasikan kepada masyarakat terhadap pemeliharaan lingkungan dan mitigasi bencana,” terangnya.

Menanggapi hal itu, Gubri Syamsuar menyambut baik niat baik yang dilakukan oleh anak-anak muda ini. Karena menurutnya, ini merupakan kontribusi pemuda dalam membantu pembangunan di Provinsi Riau.

“Saya mendukung sekali kegiatan ini, nanti akan saya gerakkan dari DLHK Riau, Dispar Riau, BNPB Riau, Dinsos Riau, bahkan nanti kita coba ajak Basarnas untuk mengikuti kegiatan ini,” ucap Gubri.

Gubri berharap, dengan adanya ekspedisi sungai itu pemerintah daerah dapat mengetahui darimana asal limbah dan sampah yang ada di aliran sungai. 

Ia menambahkan, jika terdapat perusahaan yang sengaja membuang limbah ke aliran sungai maka akan ditindak lanjuti secara tegas.

“Sehingga dengan penemuan adik-adik ini kami dapat berkolaborasi dengan Kabupaten Kampar dan Kabupaten Pelalawan dalam rangka menindak lanjuti penemuan dari mana datangnya pencemaran limbah itu,” pungkasnya.