PEKANBARU – Dalam rangka peningkatan penyediaan tenaga listrik kepada masyarakat, perlu dibarengi dengan upaya pembangunan infrastrukutur dibidang ketenaga listrikan. Melihat kondisi geografis Provinsi Riau yang terdiri dari wilayah daratan dan kepulauan tentu memerlukan pasokan energi listrik yang handal.

“Hingga saat ini tercatat hampir 100 persen Desa di Riau telah teraliri listrik. Namun tentu saja pembangunan tenaga kelistrikan haruslah mencapai keseluruh Dusun yang ada di Provinso Riau,” jelas Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Edy Nasution di Halaman Kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau. Kamis (27/10/2022).

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, tercatat pada tahun 2020 sebanyak 91,04 persen rumah tangga di Riau telah dialiri listrik oleh PLN. Dengan presentase rumah tangga di Kabupaten/Kota yang menggunakan listrik dari PLN yaitu, Kota Dumai sebesar 100 persen, Kota Pekanbaru sebesar 99,93 persen.

Kemudian Kabupaten Bengkalis sebesar 98,27 persen, Kepulauan Meranti sebesar 78,35 persen, Kabupaten Pelalawan sebesar 75,48 persen, dan Indragiri Hilir sebesar 73,08 persen.

“Pemerintah Provinsi Riau terus mendukung langkah – langkah percepatan pembangunan infrastruktur ketenaga listrikan oleh PLN. Dalam rangka menjawab kebutuhan masyarakatakan layanan kelistrikan," katanya.

Selain itu, dalam rangka untuk mempercepat dan menindak lanjuti Intruksi Presiden nomor 7 tahun 2022 tentang penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) sebagai kendaraan dinas pemerintah.

Saat ini Pemerintah Daerah Provinsi Riau tengah mendorong PLN maupun pihak swasta terkait untuk mempersiapkan stasiun pengisian kendaraan listrik umum. 

“Sebagai implementasi kelengkapan infrastruktur. Hal ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrikberbasis baterai. Sehingga akan lebih ekonomis, ramah lingkungan dan mendukung program pemerintah dalam mengurangi emisi karbon. Serta menekan penggunaan BBM,” tutup Edy Nasution.