PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau, melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) akan memanggil manajemen PSPS Riau. Pertemuan akan membahas tentang kelanjutan pemakain Stadion Utama Riau sebagai markas PSPS. 

“Jadi kita akan panggil kembali duduk bersama lagi dengan manajemen PSPS terkait dengan kelanjutan pembahasan yang sudah kita lakukan. Terutama untuk home base PSPS di liga dua,” ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Riau, Boby Rahmat, Kamis (21/7).

Boby Rahmat mengatakan, pihaknya tidak ingin ikut campur dan masuk ke dalam konflik yang terjadi di tubuh PSPS Riau. Dispora Riau hanya ingin menjalin kembali kesepakatan pemakaian Stadion Utama Riau yang telah terjalin bersama manajemen PSPS Riau. 

Dijelaskan Boby, bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan manajamen PSPS. Sesuai dengan pembicaraan tersebut sudah ada kata sepakat. Di mana diputuskan pada ajang liga dua PSPS akan menggunakan Stadion Utama Riau sesuai dengan retribusi yang ada di Peraturan daerah (Perda).

Sementara, untuk kerja sama jangka panjang belum diselesaikan. Hal itu lantaran harus ada kajian yang akan dilakukan, baik dengan pihak Pemprov Riau dan DPRD Riau.

“Kalau sesuai dengan Perda retribusi tahun 2018, kalau tak salah satu kali pertandingan profesional 100 juta. Ini nanti kita pastikan kembali kepada pihak PSPS. Karena pembicaraan kita sebelumnya seperti itu. Semua sudah disepakati tinggal pelaksanaannya saja,” jelasnya.

Terkait dengan kisruh yang terjadi saat laga ujicoba PSPS Riau dengan tim dari Malaysia, Kelantan FC batal dilaksanakan, Boby dengan tegas mengatakan, pihaknya tidak ingin terlibat dan mengomentarinya. 

Diungkapkan dia, pada prinsipnya Pemprov Riau siap mendukung seluruh kegiatan olahraga yang dilaksanakan di Riau, Nasional maupun Internasional. Boby berharap kisruh diantara Manajemen PSPS Riau segera berakhir, dan tidak ada lagi saling tuding.

“Kita tidak mau terlibat terkait dengan masalah kemarin, [interna PSPS], kami tidak mau masuk ke sana. Kita berharap segera mereda,” katanya lagi.