PEKANBARU - Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution membuka pertemuan pengurus Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Riau Tahun 2021 di Hotel Aryaduta Pekanbaru, Selasa (21/12/2021).

Dalam sambutannya, ia mengungkapkan pencegahan dan penanggulangan AIDS ini bisa dilakukan dengan terus memberikan informasi kepada masyarakat Provinsi Riau tekait HIV/AIDS.

"Kita dapat memberikan informasi tentang HIV dan AIDS itu kepada masyarakat secara terus menerus dan memberikan edukasi juga potensi HIV dan AIDS," ungkapnya.

Berdasarkan Permendagri Nomor 18 Tahun 2020, HIV dan AIDS menjadi bagian yang harus dilaporkan dalam Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahunan dan menjadi kinerja Pemerintah Daerah yang pelaksanaannya dimonitor oleh Kemendagri. 

"Penilaian HIV dan AIDS itu bagian dari mencerminkan kinerja yang ada di daerah masing - masing, jika penyebarannya semakin tidak terkendali tentu itu memperlihatkan kinerja kita daerah khususnya di Riau," lanjut Wagubri

Dalam Permendagri Nomor 90 Tahun 2019, juga terdapat nomenklatur khusus untuk pelaksanaan JPD HIV dan AIDS oleh Pemda. Oleh sebab itu, pihaknya berharap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau terkait dapat melakukan penganggaran HIV/AIDS pada OPD masing-masing sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Jadi ketika penyusunan anggaran itu harusnya menjadi perhatian terutama di OPD terkait yang memang ia ada keterkaitan secara langsung di dalam upaya mengatasi HIV ini," harapnya.

Sementara itu, Sekretaris KPA Riau Sri Suryanigsih mengatakan bahwasanya kegiatan ini anggotanya berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Riau Nomor 1266/XI/2021 tanggal 20 November 2021 dan terdiri dari seluruh OPD - OPD terkait yang ada di Provinsi Riau.

Pihaknya berharap, para anggota dari kepengurusan ini dapat ikut berpartisipasi dan mengalokasikan anggaran maupun pemikiran yang inovatif untuk program pencegahan dan penanggulangan AIDS Provinsi Riau.

"Kami harap para anggota ini dapat berpartisipasi dan menuangkan pemikiran yang inovatif untuk membantu pencegahan AIDS di Provinsi Riau," ujarnya.

Selain itu, tujuan dari pertemuan ini adalah meningkatkan keterlibatan stake holder dan public govermitch dan dapat memberikan masukan inovatif serta upaya pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS.

"Kami juga berharap diakhir kegiatan ini kita dapat menghasilkan nota kesepahaman dalam upaya pencegahan dan penanggulanan AIDS di Provinsi Riau," tutupnya.

(Mediacenter Riau/nb)