PEKANBARU – Permainan olahraga tradisional daerah kini semakin jarang dimainkan, terutama oleh anak-anak di perkotaan.

Maraknya penggunaan gadget, perubahan gaya hidup, kurangnya pelestarian dari generasi ke generasi, serta minimnya dukungan dari sekolah dalam kegiatan ekstrakurikuler menjadi faktor utama yang mempengaruhi.

Untuk menghidupkan kembali permainan tradisional, Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Pekanbaru akan menggelar sosialisasi olahraga tradisional ke berbagai Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pekanbaru.

“Kita sudah melakukan pemanasan dalam rangka persiapan salah satu program Dispora untuk memasyarakatkan olahraga tradisional. Nanti kita akan turun ke sekolah-sekolah SD-SMP untuk mensosialisasikan permainan olahraga tradisional,” kata Kepala Dispora Kota Pekanbaru, Hazli Fendriyanto dikutip Kamis (29/5/2025).

Beberapa permainan tradisional yang akan dikenalkan, di antaranya adalah cak bur (galah panjang) dan gerobak sodor.

“Kita mencoba untuk mensimulasikan dan menstandarkan pertandingan cak bur, galah panjang, dan gerobak sodor. Ini kita lakukan sebelum dimainkan kembali di sekolah-sekolah,” tambahnya.

Dispora Pekanbaru juga akan menyiapkan lapangan yang sesuai dengan standar untuk mendukung kegiatan ini.

Menurut Hazli, program ini diharapkan tidak hanya mengenalkan permainan tradisional, tetapi juga menanamkan nilai-nilai budaya dan sosial kepada anak-anak.

“Hilangnya permainan tradisional bisa berdampak pada hilangnya nilai-nilai budaya. Anak-anak yang tidak mengenal permainan tradisional juga dikhawatirkan kurang memiliki kemampuan sosial atau kemampuan untuk bekerja sama dalam menyelesaikan persoalan,” jelasnya.

Dispora berharap sekolah-sekolah dapat memasukkan olahraga tradisional ini ke dalam kegiatan olahraga di sekolah.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, pertandingan galah panjang atau cak bur akan digelar untuk memeriahkan hari jadi Kota Pekanbaru ke-241 pada 23 Juni 2025. (mediacenter riau/pr)