PEKANBARU - Di tengah berbagai tantangan bangsa yang semakin kompleks, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menegaskan kembali komitmennya untuk hadir sebagai kekuatan perubahan melalui peran aktif kader di berbagai lini masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Bendahara Umum Pengurus Besar (PB) HMI, Wisnu Sari Nugroho, usai melantik Pengurus Badan Koordinasi (Badko) HMI dan Korps HMI-Wati (Kohati) Riau dan Kepulauan Riau periode 2025-2027 di Gedung Daerah Balai Pauh Janggi, Sabtu (17/5/2025).

Dalam arahannya, Wisnu mengajak seluruh kader HMI di Riau dan Kepri untuk memperkuat sinergi antarwilayah, menjaga independensi organisasi, serta tetap kritis terhadap isu-isu strategis kebangsaan dan daerah. Ia menilai, di masa yang penuh ketidakpastian seperti saat ini, kolaborasi dan solidaritas antar kader menjadi modal penting untuk membangun masyarakat yang adil dan makmur.

“Di masa sekarang dan yang akan datang, ketika semakin banyak tantangan, seperti perekonomian yang sedang menghadapi ketidak pastian. Maka inilah waktunya kita untuk bersatu padu dan berkerja sama untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur,” ujar Wisnu.

PB HMI, lanjut Wisnu, telah menetapkan tiga fokus utama gerakan ke depan, yaitu pembangunan kualitas sumber daya manusia, penguatan layanan kesehatan yang inklusif, serta pembangunan yang mengedepankan kelestarian lingkungan hidup. Ketiga pilar tersebut dipandang krusial dalam menjawab tantangan zaman, khususnya di wilayah Riau dan Kepri yang selama ini menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor-sektor strategis seperti kelapa sawit dan migas. 

“Karena pilar inilah yang akan menjadi bensin pergerakan kita. Tidak bisa pungkiri bahwa selama ini Riau dan Kepri telah menjadi punggawa terbesar nasional, khususnya dalam hal ekspor kelapa sawit dan minyak. Maka saya rasa kita perlu bersama-sama berkerja dan berikhtiar dalam memajukan pembangunan di Riau dan Kepri ini,” terangnya. 

Lebih dari itu, Wisnu juga menekankan pentingnya kontribusi nyata dari HMI dalam mendukung pembangunan daerah. Ia menyampaikan bahwa PB HMI akan terus mendorong pelibatan aktif kader dalam program-program kemasyarakatan, pengabdian, dan kerja sama lintas sektor dengan para pemangku kepentingan.

Sebagai bagian dari strategi penguatan peran organisasi, PB HMI juga berfokus pada pembinaan dan persiapan kader agar mampu tampil sebagai agen perubahan di tengah masyarakat. Tidak hanya melahirkan tokoh politik, HMI diharapkan juga mencetak figur-figur berpengaruh di bidang hukum, lingkungan hidup, pendidikan, serta dunia akademik.

Dengan pelantikan pengurus Badko HMI dan Kohati Riau-Kepri yang baru ini, PB HMI berharap gerak organisasi di wilayah tersebut semakin dinamis, inklusif, dan berdampak luas. Kepemimpinan baru diharapkan mampu menjawab tantangan zaman dengan ide dan aksi yang berorientasi pada kemajuan umat dan bangsa.

“Kita perlu mempersiapkan para kader HMI agar mereka siap berkontribusi nyata terhadap masyarakat. Jangan lagi kader-kader HMI ini hanya melahirkan tokoh-tokoh politik saja. Sudah waktunya memperluas skala kita, agar kader HMI dapat menjadi tokoh-tokoh besar hukum, aktivis lingkungan hidup, dan akademisi,” tutup Wisnu.