PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengapresiasi langkah Kepala Sekolah SMKN I Pekanbaru yang menggelar perpisahan sekolah secara sederhana. Hal tersebut diungkapkan Pj Sekretaris Daerah, Taufiq OH saat menghadiri Tabligh Akbar bersama Ustadz Abdul Somad dan doa bersama dalam rangka kelulusan siswa/i di halaman SMKN I Pekanbaru, Jumat (9/6/2025).

"Saya mengucapkan apresiasi yang tinggi kepada Kepala Sekolah SMK I Pekanbaru beserta jajaran karena telah menyelenggarakan acara kelulusan ini dengan cara yang sederhana, khidmat, dan penuh makna,"  ucap Taufiq OH.

"Kegiatan ini bukan hanya tentang perpisahan saja, tetapi tentang menanamkan nilai bahwa syukur itu lebih utama daripada kemewahan dan keberkahan lebih berharga daripada kemegahan," jelasnya.

Sebagaimana diketahui bahwasanya Pemprov Riau telah mengeluarkan Surat Edaran untuk meniadakan perpisahan mewah di hotel ataupun gedung yang membebani orang tua wali murid.

"Hari ini SMKN 1 Pekanbaru menjadi contoh teladan bahwa kebijakan itu bukan hanya bisa dijalankan tapi bisa dijalankan dengan penuh kehormatan. Kenapa ini penting? karena saya tidak ingin pendidikan di Riau menjadi sesuatu yang mahal," sebut Taufiq membacakan sambutan Gubernur Riau.

"Kita sudah menggratiskan biaya sekolah tapi masih ada anak-anak yang tidak bersekolah karena alasan ekonomi. Jika kita bebani lagi dengan biaya tambahan yang tidak esensial, maka kita sedang menciptakan jarak, bukan mendekatkan masa depan," katanya.

"Saya percaya, semua orang tua ingin anaknya berbahagia saat kelulusan. Tapi kadang, tanpa sadar kita menciptakan standar yang terlalu tinggi dan sulit dijangkau. Saya tahu ada orang tua yang rela berutang demi membayar iuran perpisahan hanya agar anaknya tidak merasa dikucilkan. Inilah yang kita jaga bersama, kita ingin semua anak merasa dihargai dan dimuliakan, bukan karena seberapa besar biaya yang dikeluarkan, tapi karena nilai yang mereka bawa dari sekolah, ilmu, akhlak dan keteladanan," ungkap Taufiq.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMKN I Pekanbaru, Geni Wilyarti menyatakan pihaknya setelah mendapatkan Surat Edaran Gubernur Riau terkait larangan perpisahan sekolah di luar lingkungan sekolah, terutama di hotel. Edaran ini bertujuan untuk mengurangi beban orang tua siswa dan memastikan kegiatan perpisahan tetap bersifat sederhana dan tidak membebani. 

"Kebijakan ini tentu harus kita patuhi, selain bisa membantu meringankan beban wali murid juga bisa perpisahan dengan para siswa/i juga bisa lebih bermakna," ujar Geni.

Ia menerangkan, SMKN I Pekanbaru merupakan salah satu sekolah kejurusan (sekolah advokasi) di bawah Direktorat Kejuruan Dikdasmen yang memiliki 6 program keahlian yaitu akuntansi, administrasi perkantoran, pemasaran, TI, perhotelan dan usaha layanan wirausaha.

"Kami di SMKN I Pekanbaru memiliki tujuan untk mewujudkan lulusan agar dapat bekerja di dunia usaha dan industri, tentu dalam mewujudkan hal tersebut memerlukan softskill, karakter yang bagus dan memang lulusan memiliki taqwa dan keimanan serta mewujudkan lulusan yang memiliki keimanan, karakter dan berprestasi dan menjadikan seorang enterpreneur yang mampu bersaing ke depannya," terangnya.

Namun menurut Geni, melihat fenomena saat ini, banyak anak remaja, generasi penerus bangsa yang terjerumus dan terpengaruh ke hal yang negatif dalam menghadapi era globalisasi.

"Kadang-kadang mereka sangat terbuka dalam membuka medsos tanpa memfilter mana yang bisa dijadikan referensi mana yang tidak, tentu hal ini menjadi tantangan kami sebagai guru di sekolahnya untuk menghadapi tantangan remaja dalam bingkai Islam," ungkap Geni.

Ia berharap, melalui Tabligh Akbar ini dapat memberikan perubahan yang luar biasa dan bisa memberikan pengetahuan kepada siswa/i di SMKN I pekanbaru untuk bisa menggunakan media sosial dengan bijak dan tidak salah langkah agar masa depannya bisa tertata dengan baik.

"Selama mereka para siswa/i ini berproses pendidikan di sekolah, kami sebagai guru menghadapi tantangan yang sangat berat. Anak remaja saat ini sangat cepat mengakses sosmed, tugas kami sebagai guru mengawal dari pagi hingga sore, sisanya adalah tugas orang tua siswa. Mari kita bergandeng tangan untuk mengantarkan mereka agar menjadi anak yang berprestasi dan memiliki akhlak yang luar biasa," imbuhnya.