Regulasi AI, Disinformasi, dan Keamanan Infrastruktur Jadi Fokus Kerja Sama RI-UE
Pekanbaru - Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen kuat dalam mengakselerasi transformasi digital di tingkat nasional melalui serangkaian inisiatif strategis. Salah satu langkah krusial yang diambil adalah dengan mempererat kerja sama internasional, di mana negara-negara anggota Uni Eropa (UE) menjadi mitra penting dalam mewujudkan visi digital Indonesia yang maju dan berdaya saing.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, mengungkapkan bahwa Indonesia aktif menjalin kolaborasi yang erat dalam bidang tata kelola digital. Lebih lanjut, Wamenkomdigi menegaskan bahwa Indonesia terus berupaya memperluas spektrum kerja sama dengan berbagai pihak untuk secara efektif merespons dinamika perkembangan teknologi yang bergerak sangat cepat.
Dalam pertemuan bilateral yang produktif dengan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Denis Chaibi, yang berlangsung di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di Jakarta Pusat pada pekan lalu, Wamenkomdigi Nezar Patria menyampaikan pandangannya mengenai kerangka regulasi digital yang diterapkan di Uni Eropa.
“Kami melihat bahwa Digital Services Act (DSA) dan Digital Markets Act (DMA) merupakan salah satu kerangka kerja terbaik yang ada saat ini. Tentu saja, dalam implementasinya, kami perlu melakukan penyesuaian di beberapa aspek agar sesuai dengan konteks Indonesia. Namun demikian, kedua regulasi ini telah menjadi tolok ukur penting bagi banyak negara untuk dipelajari, termasuk dalam hal regulasi terkait kecerdasan buatan (artificial intelligence),” jelas Wamenkomdigi Nezar Patria dalam keterangan resmi, dikutip, Rabu (30/4).
Lebih lanjut, Wamenkomdigi Nezar Patria mengungkapkan bahwa Indonesia menjadikan dua undang-undang Uni Eropa yang secara komprehensif mengatur layanan digital tersebut sebagai referensi utama dalam proses penyusunan regulasi serupa di Tanah Air. Langkah ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam mengadopsi praktik terbaik internasional untuk membangun ekosistem digital yang kondusif.
“Salah satu aspek terpenting ketika kita berbicara mengenai transformasi digital bagi negara kita, selain perkembangan pesat kecerdasan buatan, adalah bagaimana kita secara efektif mengelola platform-platform digital yang ada. Keamanan siber juga menjadi isu krusial yang perlu kita pelajari dan integrasikan ke dalam regulasi platform,” tegasnya.
Sebelumnya, Wamenkomdigi Nezar Patria telah menekankan bahwa keberadaan ekosistem teknologi baru yang terus berkembang, seperti Internet of Things (IoT), memerlukan landasan regulasi yang kuat serta jaminan keamanan siber yang terpercaya. Hal ini menjadi prasyarat mutlak agar potensi transformasi digital nasional dapat terwujud secara optimal dan memberikan manfaat maksimal bagi seluruh masyarakat.
“Apabila kita berbicara tentang transformasi digital, maka kita tidak bisa mengabaikan perkembangan teknologi terkini. Kecerdasan buatan adalah salah satu contohnya, namun kita juga melihat popularitas teknologi blockchain yang semakin meningkat, terutama di kalangan generasi muda saat ini,” tutur Wamenkomdigi Nezar Patria, menyoroti pentingnya adaptasi terhadap inovasi teknologi yang beragam.
(Mediacenter Riau/MC Riau)