Pengukuhan Bunda PAUD dan Literasi Riau, Momentum Perkuat Literasi Anak Usia Dini
PEKANBARU- 12 Bunda PAUD dan Bunda Literasi Kabupaten/Kota resmi dikukuhkan.
Mereka dikukuhkan oleh Bunda PAUD dan Bunda Literasi Provinsi Riau, Henny Sasmita Wahid. Kegiatan berlangsung di Gedung Daerah Balai Serindit, Kamis (24/4/25).
"Selamat kepada Bunda PAUD dan Bunda Literasi yang baru saja dikukuhkan. Saya yakin dan percaya ibu-ibu mampu mengemban amanah yang mulia ini dengan sebaik-baiknya, " ujar Henny.
Dengan dikukuhkannya Bunda PAUD dan Bunda Literasi se-Provinsi Riau, Henny mengajak untuk bersama-sama menjadi penggerak atau motivator kepada anak usia dini untuk dapat meningkatkan minat bacanya. Selain itu, juga bersama mewujudkan program baik yang ada di provinsi dan kabupaten demi peningkatan percepatan PAUD dan literasi.
Menurutnya, peran Bunda PAUD dan Bunda Literasi sangat strategis dalam membentuk karakter generasi muda dan membangun budaya literasi sejak dini.
"Sekali lagi saya sampaikan selamat atas dikukuhkannya Bunda PAUD dan Bunda Literasi, mari kembali bekerjasama dan berkolaborasi, " ajaknya.
Henny mengaku bahwa amanah yang diberikan bukan hanya sekedar gelar simbolis, namun ada tanggung jawab besar yang tersemat di pundaknya dan pundak para Bunda PAUD dan Bunda Literasi kabupaten/kota.
Selain itu, ia juga mengajak para Bunda PAUD dan Bunda Literasi kabupaten/kota untuk menjadi pelopor dalam membangun ekosistem yang ramah anak, hingga menghidupkan semangat membaca di keseharian masyarakat.
"Mari sama-sama berkolaborasi dengan organisasi terkait, pemangku kepentingan PAUD dan literasi, serta dengan organisasi yang selaras dengan kinerja kita, seperti TP PKK, posyandu, maupun dekranasda, karena sesungguhnya tugas kita saling mengisi, " pungkas Henny.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, menyebut keberadaan Bunda PAUD sangat penting dalam memperkuat layanan pendidikan anak usia dini secara holistik dan terintegrasi.
“Peran Bunda PAUD dan Literasi sangat strategis dalam membentuk budaya baca di kalangan anak sejak usia dini. Mereka bisa menjadi inspirasi yang menggerakkan masyarakat mencintai buku dan perpustakaan,” jelasnya.
(Mediacenter Riau/nv)