
Diskominfotik Riau Tekankan Urgensi Data Statistik dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pekanbaru – Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Riau menegaskan betapa krusialnya peran data statistik sebagai landasan utama dalam merencanakan dan mengevaluasi setiap aspek pembangunan daerah, khususnya di tingkat kabupaten/kota di seluruh Provinsi Riau. Penegasan ini disampaikan dalam acara Rilis Berita Statistik yang diselenggarakan di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau pada Senin (21/4/2025).
Acara strategis ini bertujuan untuk menyampaikan informasi statistik terkini secara transparan kepada publik. Data yang dirilis mencakup beragam indikator vital yang menggambarkan kondisi ekonomi dan sosial Riau, termasuk pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, angka kemiskinan, situasi ketenagakerjaan, serta dinamika ekspor dan impor. Keterbukaan data ini diharapkan dapat menjadi pijakan bagi pengambilan keputusan yang lebih tepat sasaran.
Kepala Bidang Statistik Diskominfotik Provinsi Riau, Desy Riyawati, hadir mewakili Gubernur Riau dalam acara tersebut. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa keterbukaan informasi statistik merupakan langkah konkret dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan, partisipatif, dan akuntabel. Akses mudah terhadap data yang akurat akan memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kepercayaan mereka terhadap kebijakan pemerintah.
“Data yang akurat dan mudah diakses oleh masyarakat memiliki peran yang sangat signifikan dalam mendukung terciptanya kebijakan pembangunan yang tepat sasaran. Lebih dari itu, keterbukaan informasi statistik ini akan berkontribusi besar dalam meningkatkan kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintah,” ujar Desy Riyawati dengan penuh keyakinan.
Lebih lanjut, Desy Riyawati menyoroti secara khusus perkembangan kinerja ekspor Provinsi Riau sepanjang tahun 2024. Beliau mengungkapkan bahwa nilai total ekspor pada akhir tahun 2024 tercatat sebesar 18,12 juta USD, angka yang jauh lebih rendah dibandingkan capaian dua tahun sebelumnya. Analisis data menunjukkan bahwa kinerja ekspor Riau selama tahun 2024 mengalami tren yang berfluktuasi dan cenderung menurun secara keseluruhan.
“Memasuki awal tahun 2025, data yang kami terima menunjukkan bahwa nilai ekspor Provinsi Riau pada bulan Januari tercatat sebesar 1,50 miliar USD. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 8,21% jika dibandingkan dengan nilai ekspor pada bulan Desember 2024. Namun, kabar baiknya, pada bulan Februari 2025, terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada nilai ekspor, yaitu sebesar 22,94%, sehingga mencapai 1,85 miliar USD,” jelas Desy Riyawati sambil memberikan gambaran detail mengenai tren ekspor terkini.
Menurut Desy Riyawati, fluktuasi kinerja ekspor ini harus menjadi perhatian serius bagi seluruh pihak terkait, terutama di kalangan pelaku usaha, baik produsen maupun eksportir. Beliau menekankan bahwa pemerintah sebagai pembuat kebijakan memiliki tanggung jawab untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi yang erat dengan para pelaku usaha serta seluruh pemangku kepentingan di sektor ekspor-impor.
“Meskipun neraca perdagangan Provinsi Riau saat ini masih menunjukkan surplus, karena nilai impor yang tercatat lebih rendah dibandingkan dengan nilai ekspor, data yang dirilis secara rutin oleh BPS harus kita cermati dengan seksama. Informasi ini bukan sekadar angka, melainkan fondasi penting dalam mengambil langkah-langkah strategis ke depan untuk memajukan perekonomian daerah,” tambah Desy Riyawati, menutup sambutannya
"Dengan mengantisipasi faktor-faktor yang menjadi penyebab penurunan ekspor dan secara proaktif mencari solusi yang tepat, kita semua berharap volume dan nilai ekspor Provinsi Riau dapat kembali meningkat sesuai dengan harapan kita bersama," pungkasnya.