PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri), Abdul Wahid menyampaikan pesan bermakna tentang filosofi kepemimpinan saat menghadiri kegiatan penanaman pohon dan jagung pipil di Komplek Perkantoran Tenayan Raya, Pekanbaru. Menurutnya, seorang pemimpin sejati harus mampu memberikan manfaat bagi sekitarnya, layaknya pohon yang meneduhkan, menyejukkan, dan memberi kehidupan.

“Orang Melayu mengibaratkan pemimpin itu seperti pohon. Batangnya kokoh tempat bersandar, akarnya lebar tempat bersila, dahannya kuat tempat bergantung, dan daunnya lebat tempat berteduh,” katanya.

Ia menekankan bahwa kepemimpinan bukan sekadar soal kekuasaan, melainkan tentang seberapa besar kontribusi yang dapat diberikan untuk masyarakat dan alam. Menurutnya, filosofi pohon mengajarkan nilai keikhlasan dalam memberi tanpa mengharapkan balasan.

Filosofi ini disampaikannya dalam momen penanaman pohon sebagai bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Abdul Wahid berharap, selain menumbuhkan pohon secara fisik, kegiatan ini juga untuk menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama.

“Hakikat seorang pemimpin dalam filosofi tersebut artinya, dia harus memberikan manfaat. Setiap kita ini adalah pemimpin dan suatu saat kita akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinan kita,” imbuh Wahid.

Abdul Wahid juga mengingatkan bahwa manfaat besar yang diberikan pohon tidak terjadi dalam sekejap, melainkan membutuhkan waktu, kesabaran, dan perawatan. Hal ini menjadi cerminan bahwa proses kepemimpinan juga harus dilalui dengan ketekunan dan kesabaran, untuk kemudian menghasilkan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat.

Ia berharap filosofi ini tidak hanya menjadi refleksi pribadi bagi para pemimpin, tetapi juga menjadi budaya di kalangan masyarakat Riau. Dengan membangun karakter yang bermanfaat dan berkelanjutan, Abdul Wahid optimistis Riau akan tumbuh menjadi daerah yang lebih maju, sejuk, dan sejahtera.

“Kegiatan penanaman pohon ini dalam rangka untuk menjaga alam dan lingkungan. Alam harus kita jaga dan kembalikan fungsi-fungsi lahannya, sehingga bencana alam seperti banjir dan kebakaran hutan bisa kita atasi,” ujar Gubri.

Acara ini turut dihadiri jajaran pejabat Pemprov Riau, ASN, serta komunitas lingkungan yang bersama-sama berpartisipasi dalam penanaman pohon dan jagung pipil. Gubernur mengajak seluruh peserta untuk membawa semangat penghijauan dan nilai-nilai kepemimpinan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

“Kita terus menjalin koordinasi dan dukungan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), kami membuat program ini bukan hanya untuk dilaksanakan oleh pemangku kepentingan saja, tapi kami juga mengajak semua masyarakat untuk turut serta. Karena kegiatan ini juga sebagai bentuk edukasi,” tutup Abdul Wahid.