Pekanbaru - Masjid Raya Annur Provinsi Riau berdiri megah di Kota Pekanbaru. Bukan hanya sebagai simbol arsitektur Islam yang indah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan spiritual yang menghidupkan suasana Ramadan. 

Pada Sabtu (15/2/2025) pagi, masjid ini kembali menjadi saksi bisu kehangatan silaturahmi dan dahaga ilmu para jamaah yang hadir dalam kajian Ramadan. Ratusan jamaah dari berbagai penjuru kota memadati ruang utama masjid, berbondong-bondong mencari oase spiritual di tengah kesibukan duniawi. 

Kajian pagi itu, yang diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah Badan Kontak Majelis Taklim (PW BKMT) Provinsi Riau, menghadirkan Ustaz Dr H Muhammad Ashubli, SH, MSI. Ia adalah seorang cendekiawan Muslim yang dikenal dengan gaya ceramahnya yang lugas dan penuh makna.

Ustaz Ashubli, dengan suara yang tenang namun berwibawa, mengusung tema "Ramadan: Mencintai Al-Quran dan Meningkatkan Kedermawanan Sosial". Dalam ceramahnya, beliau mengajak jamaah untuk merenungkan makna Ramadan yang sebenarnya, bukan hanya sebagai bulan puasa, tetapi juga sebagai bulan Al-Quran.

"Ramadan ini disebut juga Syahrul Quran, bulannya Al-Quran. Segala sesuatu yang dikaitkan dengan Al-Quran, maka akan menjadi mulia," tutur Ustaz Ashubli, mengutip hadis Nabi Muhammad SAW.

Beliau kemudian menjelaskan tentang keutamaan malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan, karena pada malam itulah Al-Quran diturunkan.

Lebih lanjut, Ustaz Ashubli mengupas tentang tradisi masyarakat Riau dalam menyambut Ramadan. Beliau menyebutkan tradisi "mandi balimau", "melamang", dan "kenduri" sebagai bentuk kearifan lokal yang sarat makna.

"Ini adalah cara orang Riau menyambut hadirnya bulan suci, dengan membersihkan diri lahir dan batin, serta mempererat tali silaturahmi," jelasnya.

Tidak hanya itu, Ustaz Ashubli juga mengajak jamaah untuk meningkatkan kedermawanan sosial di bulan Ramadan. Beliau menjelaskan tentang berbagai macam sedekah, mulai dari zakat, infak, wakaf, hibah, hingga wasiat.

"Zakat adalah kewajiban, sedangkan infak dan sedekah lainnya adalah bentuk kepedulian kita terhadap sesama," ujarnya.

"Zakat fitrah, misalnya, adalah bentuk kedermawanan sosial yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Ini adalah cara kita membersihkan diri dari dosa-dosa kecil selama setahun terakhir," tambah Ustaz Ashubli.

Kajian pagi itu tidak hanya memberikan pencerahan rohani, tetapi juga mempererat tali persaudaraan antarjamaah. Usai kajian, mereka saling bersalaman, bertukar senyum, dan berbagi pengalaman spiritual yang baru saja mereka dapatkan.

"Saya sangat bersyukur bisa mengikuti kajian ini. Ceramah Ustaz Ashubli sangat menyentuh hati dan membuka mata saya tentang makna Ramadan yang sebenarnya," ujar Ibu Aminah, seorang jamaah yang hadir.

Masjid Raya Annur, dengan segala aktivitasnya di bulan Ramadan, telah menjadi oase spiritual bagi masyarakat Pekanbaru. Di sini, mereka tidak hanya menemukan ketenangan dan kedamaian, tetapi juga ilmu dan inspirasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik. (nan).