Inhu - Rabu senja, 5 Maret 2025, langit Rengat berhias rona jingga. Di Panti Asuhan Nur Ananda Putri, Desa Pasir Kemilu, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, 41 pasang mata yatim piatu berbinar menanti. Bukan senja biasa, sebab hari itu, sang pelindung hadir membawa kehangatan.

Kapolres Indragiri Hulu AKBP Fahrian Saleh Siregar datang bukan sekadar memberi sembako, tapi juga merasakan kehangatan dan kebersamaan. Dua jam, waktu yang mungkin terasa singkat bagi sebagian orang, namun begitu berharga bagi anak-anak panti. 

Ia tak sendiri, para Pejabat Utama (PJU) Polres Inhu dan sang istri, Ketua Bhayangkari Cabang Inhu, Lia Fahrian, turut serta menebar senyum.

Bantuan sosial dan takjil berbuka puasa menjadi simbol perhatian. Namun, lebih dari itu, AKBP Fahrian ingin menyelami kehidupan anak-anak panti. Ia ingin tahu suka duka mereka, merasakan denyut nadi kehidupan tanpa orang tua, tanpa limpahan materi. 

"Saya ingin merasakan langsung makanya datang ke sini. Berbuka puasa bersama dan bercengkrama," ujar Fahrian.

Di tengah kesederhanaan panti, Fahrian berbaur, berinteraksi, mendengarkan cerita, dan memberi motivasi. Ia ingin anak-anak panti tahu, mereka tidak sendiri. Ada sosok yang peduli, yang ingin mereka tetap semangat meraih mimpi.

Azan Magrib berkumandang, momen berbuka puasa tiba. Fahrian dan rombongan duduk bersila bersama anak-anak, menyantap hidangan sederhana. Kebahagiaan terpancar dari wajah-wajah polos, seolah menemukan sosok ayah dan ibu dalam diri Kapolres dan Ketua Bhayangkari.

Waktu berlalu begitu cepat. Dua jam kebersamaan terasa begitu singkat. Menjelang Isya, Fahrian dan rombongan berpamitan. Namun, jejak kehangatan dan kasih sayang telah terukir dalam hati anak-anak panti. Kunjungan ini bukan sekadar kegiatan sosial, tapi juga bukti nyata kehadiran polisi di tengah masyarakat. 

"Empati dan kepedulian menjadi landasan, bahwa polisi bukan hanya penegak hukum, tapi juga pelindung dan pengayom, terutama bagi mereka yang membutuhkan," kata Fahrian.

Di balik seragam dan jabatan, Fahrian adalah manusia biasa, yang memiliki hati nurani dan kepedulian. Ia ingin berbagi kebahagiaan, memberi semangat, dan menginspirasi. 

Perwira menengah jebolan Akpol 2005 itu ingin anak-anak panti tahu, masa depan cerah menanti, asalkan mereka mau berusaha dan berdoa.

Senja di Nur Ananda Putri telah berlalu, namun kisah kehangatan dan kasih sayang akan terus dikenang. Fahrian dan rombongan telah menorehkan tinta emas dalam lembaran hidup anak-anak yatim piatu. 

"Semoga, kebaikan ini menjadi inspirasi bagi kita semua, untuk selalu peduli dan berbagi dengan sesama," ucapnya.