Pekanbaru - Anggota Komisi XII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Iyeth Bustami, membuka secara resmi Lokakarya Televisi dan Radio (TVR) Parlemen di Hotel Pangeran Pekanbaru, Riau, Kamis (27/2/2025). Kegiatan yang bertema "Sinergi TVR Parlemen dengan TV dan Radio Lokal Guna Membangun Pemahaman Publik Terhadap Kinerja DPR-RI" ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara DPR-RI dengan media lokal, sekaligus meningkatkan pemahaman publik terhadap kinerja legislatif.

Iyeth Bustami, dalam sambutannya, menekankan pentingnya peran media dalam era informasi yang dinamis dan rentan terhadap penyebaran berita hoaks. "Teknologi informasi yang semakin canggih memiliki sisi positif dan negatif. Salah satu sisi negatifnya adalah maraknya berita hoaks dan disinformasi," ujarnya.

Lokakarya ini diharapkan dapat menghasilkan manfaat nyata bagi semua pihak, khususnya dalam meningkatkan cakupan informasi dan mendalami isu-isu kebijakan yang penting bagi masyarakat.

"Sinergi yang baik antara TVR Parlemen bersama TV dan Radio lokal akan membuat kapasitas dalam menyampaikan narasi yang jelas dan akurat tentang kinerja legislatif DPR-RI," tambah Iyeth Bustami.

Menanggapi hal tersebut, Bambang Suwarno Ketua KPI Daerah Riau, menyatakan dukungan penuhnya terhadap kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya peran media lokal dalam menjembatani informasi dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap kinerja DPR-RI.

"Melalui kolaborasi ini, kami berharap masyarakat Riau dapat lebih memahami bagaimana proses legislasi, pengawasan, dan budgeting yang dilakukan oleh perwakilan mereka di DPR-RI," ujar Bambang Suwarno.

Bambang Suwarno juga mengapresiasi Iyeth Bustami atas perhatiannya terhadap perkembangan dunia penyiaran di Provinsi Riau. Ia berharap, perhatian tersebut dapat menjadi angin segar bagi dunia penyiaran di daerah.

"Kehadiran Iyeth Bustami dalam acara ini menunjukkan kepedulian DPR-RI terhadap media lokal. Hal ini merupakan bentuk apresiasi terhadap peran penting media dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat," ungkap Bambang.

Lebih lanjut, Bambang Suwarno menyoroti rencana revisi Undang-Undang Penyiaran dan mengungkap perlunya regulasi yang mengatur media sosial untuk mencegah dampak negatif bagi generasi muda.

"Saat ini, banyak pertanyaan dan aduan terkait pengawasan media sosial. Namun, KPID hanya berwenang mengawasi lembaga penyiaran seperti televisi dan radio yang sudah memiliki izin," jelas Bambang.

Sementara itu, Marianto, Kepala Bagian Televisi dan Radio Parlemen, menekankan tujuan utama dari Lokakarya TVR Parlemen yaitu meningkatkan transparansi dan kepercayaan masyarakat terhadap DPR-RI.

"Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan informasi yang akurat dan transparan mengenai kinerja DPR-RI. Harapannya, dengan adanya informasi yang kredibel dan mudah diakses, masyarakat akan lebih percaya terhadap kinerja DPR-RI," jelasnya.

Marianto berharap, melalui sinergi ini, media lokal dan DPR-RI dapat bersama-sama menciptakan masyarakat yang lebih paham, lebih kritis, dan lebih terlibat dalam proses demokrasi.

"Dengan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap kinerja legislatif, kita berharap masyarakat dapat berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa," pungkas Marianto.