PEKANBARU - Asisten II Setdaprov Riau, Evarefita, mengikuti acara pertemuan tahunan Bank Indonesia Tahun 2021 yang mengangkut tema 'Bangkit dan Optimis : Sinergi dan Inovasi Untuk Pemulihan Ekonomi' yang berlangsung di Hotel Pangeran Pekanbaru, Rabu (24/11/2021).

Dalam sambutannya, ia mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, sangat mengapresiasi berbagai inisiatif dan program kerja yang dilakukan Bank Indonesia (BI). Menurutnya kegiatan itu turut mendorong pembangunan ekonomi di Provinsi Riau.

"Dari sekitar 2 - 2,5 persen dari awal Tahun 2000 - an menjadi 2,5 - 3 sebelum munculnya pandemi COVID-19 membuat inflasi menjadi dapat dijaga dalam kisaran target yang ditetapkan," ujarnya.

Evarefita mengucapkan bahwa selama pandemi COVID-19 ini, Provinsi Riau tercatat sebagai salah satu Provinsi yang kotraksi ekonominya tidak terlalu dalam dan cepat mengalami pemulihannya.

"Selama COVID-19 ini Provinsi tercatat juga sebagai salah satu Provinsi yang kontraksi ekonominya cepat mengalami pemulihan," ucapnya.

Pihaknya menuturkan, angka pertumbuhan ekonomi dari BPS Perekonomian Riau pada Triwulan III Tahun 2021 mencatat pertumbuhan sebesar 4,10 persen (yoy), melanjutkan pertumbuhan positif sejak Triwulan I 2021. 

Pencapaian tersebut lebih tinggi dibandingkan Sumatra dan Nasional yang masing - masing mencatatkan pertumbuhan sebesar 3,78 persen dan 3,51 persen (yoy).

"Namun demikian, kita tidak boleh berpuas diri karena masih sangat besarnya potensi ekonomi yang dapat kita maksimalkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi ke angka yang lebih tinggi," tuturnya.

Ia melanjutkan, dalam upaya memaksimalkan pertumbuhan ekonomi ke angka yang lebih tinggi ini, bisa dilanjutkan dengan memanfaatkan tren positif perkonomian global maupun tren digitalisasi dalam perekonomian domestik.

"Dengan memanfaatkan tren digital dalam perekonomian domestik ini, untuk memberikan manfaat sebesar - besarnya bagi kesejahteraan masyarakat Riau," harapnya.

(Mediacenter Riau/nb).